
Cinta yang dilabeli “terlalu sempurna”
karena kekurangannya pun dihitung
sebagai bagian yang pantas dijaga
Cinta yang punya suara, bukan hanya gema,
cinta yang dipilih, bukan hanya dikasih
Cinta yang muncul bukan hanya dalam puisi,
tapi dari hasil observasi
Cinta yang hadir bersama seribu ketakutan berbeda,
namun rasa takut kehilangannya selalu lebih dari segalanya
Itulah penggalan kutipan dalam buku, yang dicetak dibagian cover buku. Tulisan pertama yang kulirik saat buku ini sampai ke tanganku. Buku yang menjadi pilihan, karena aku merasa isinya tidak berat. Meski tidak berat, ternyata butuh ketenangan agar bisa meresapi isinya.
APA ISI BUKU CINTA UNTUK PEREMPUAN YANG TIDAK SEMPURNA
Bukan Buku Parenting, Tapi Tetap Sejalan dengan Pengasuhan
Isinya bukan menceramahi, tapi menceritakan pengalaman penulis, Najeela Shihab, sebagai seorang anak, seorang ibu dan seorang perempuan. Aku bisa merasakan di posisi Najeela sebagai anak. Apalagi saat kekhawatirannya sebagai seorang ibu di usia muda, ditanggapi orangtuanya dengan candaan yang bisa melegakan.
“Nanti kalau Fathi mulai jatuh cinta, baru Ela tahu rasanya khawatir yang sesungguhnya”
Tanggapan mama Ela saat anaknya terjatuh. Aku ikut tertawa membayangkannya. Ya, di masa akan datang, itulah yang banyak dikhawatirkan kita para orangtua.
Drama Ibu dan Putrinya
Tulisan pada bagian ini, membuatku cukup terhenti lama. Apakah aku salah satu anak yang punya drana dengan ibunya? Apakah jalanku mulus-mulus saja? Entahlah. Aku cukup sering mendengar drama ibu dan anaknya. Memang lebih sederhana. Berbeda pendapat, tapi tidak sampai berdebat. Terkadang memang, hubungan anak perempuan dan ibunya itu, hate-love relationship. Seperti sama-sama ingin membuktikan kemampuan diri. Sebagian karena tidak percaya dan lainnya karena ingin memberikan perubahan. Semoga saja, aku dan ibu bisa tumbuh bersama dengan rasa saling percaya.
Dukung Sesama Perempuan
Buku ini mengingatkanku, kalau kita sesama perempuan perlu saling mendukung lebih keras lagi. Kita sering tanpa sadar menyalahkan perempuan lain. Entah karena pilihannya atau kondisi yang sedang menimpanya. Belajar berempati saat ini sangat diperlukan.
PENUTUP
Buku ini bisa menjadi pengingat posisi kita sebagai perempuan saat ini. Meski kita bisa belajar, bekerja, bukan berarti kita meremehkan perempuan lain, terlebih anak sendiri. Aku sendiri juga belajar, meski menjadi ibu aku tidak boleh lupa, kalau aku juga seorang anak. Yang perlu menyeimbangkan perannya.
Judul Buku : Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna
Penulis : Najeela Shihab
Editor : Siti Nur Andini
Desainer : Joneta Witabora
Ilustrato : Dita W. Yolashasanti
Penerbit : Literati
Jenis : Non Fiksi