Pencernaan anak-anak yang lancar, tentu saja memengaruhi tumbuh kembangnya. Tapi, seberapa sering kita para ibu, memerhatikan kesehatan pencetanaan anak-anak. Errr, atau aku aja yg kurang perhatian. He-he.
Saat Cinta dan Rangga estafet sakit, aku kurang memerhatikan apakah mereka sudah buang air besar atau belum. Terutama Rangga, karena selalu nempel kayak perangko. Bahkan, pencernaanku sendiri ikut amburadul karena harus curi-curi aktivitas saat Rangga tidur yang tak nyenyak.
Aku baru sadar, kalau Rangga belum buang air besar setelah hari ke 5. Akupun segera berkonsultasi pada kakakku yang bidan. “Kalau makannya masih susah sedikit-sedikit, wajar kalau gk buang air besar. Tapi kalau sampe seminggu gk bab, coba pake X ya,” kata kakak memberi saran.
“Oke kak. Dari pagi, dia ku kasih cemilan semangka. Mudahan, buah berair ini bereaksi buat dia,” jawabku. Sampai sore, Rangga tak menunjukkan tanda-tanda buang air besar.
Tiiiing
Tiba-tiba ada bohlam lampu yang menyala di kepalaku. “Kalau Rangga kuajak main sesuatu di kamar mandi yang memposisikan dia harus jongkok, mungkin akan merangsang rasa ingin bab,” pikirku. Tapi mainan apa ya. Kalau main mobil-mobilan dan teman-temannya, biasa dia ikut nyebur ke baknya.
Ahaaa
Ikan di akuarium. “Ngga, bantuin mama bersihin akuarium yuk,” ajakku. Ranggapun mengikuti. Karena celana kotor kena slime saat bermain, akupun beralasan untuk menggantinya. Tak sadar tidak segera kupakai kan celana pengganti, Rangga langsung jongkok bermain ikan. Ikan kecil di akuarium dikejar ke sana kemari dengan tangan. Akupun segera membersihkan akuarium yang memang kotor. 10 menit berlalu.
“Mah, mau kencing,” kata Rangga tiba-tiba.
“Ya udah naik,” jawabku sambil menunjuk closet jongkok. Aku pikir, Rangga memang akan buang air kecil. Tapi dia malah membelakangi closet mengambil posisi jongkok, layaknya orang yang mau buang air besar. Tak perlu lama, tak perlu mengejan sekuat tenaga, Rangga akhirnya berhasil buang air besar.
Alhamdulillah. Gk perlu pake rekomendasi kakak. Ho-ho.
Jadi, buat ibu-ibu yang anaknya mengalami gangguan pencernaan, jangan panik dulu. Tenang. *songong*
Yang perlu dilakukan :
- Evaluasi menu makan anak sehari-hari.
- Evaluasi asupan air putih. Karena kekurangan minum air putih juga membuat kita susah buang air besar.
- Konsumsi buah-buatan yang banyak mengandung air. Seperti semangka, buah naga, melon, pir. Untuk beberapa orang, pepaya tidak dapat membantu melancarkan buang air besar.
- Pijat ILU.
- Ajak anak melakukan aktivitas yang mengharuskan jongkok.
Semoga sedikit tips ini bisa membantu ibu-ibu yang gundah gulana karena pencernaan anaknya yang tidak lancar.