Review Buku : Yang Telah Lama Pergi – Tere Liye

Cover Yang Telah Lama Pergi – Tere Liye yang dibaca dengan ereader

Disclaimer : review ini kadang-kadang mengandung unsur spoiler.

Melihat cover buku ini muncul di beranda playbook, kok kayaknya sayang buat diabaikan. Apalagi penulisnya Tere Liye. Entah kenapa aku selalu cocok dengan karya-karyanya.

Yang Telah Pergi. Apa yang ada dibenakmu saat membacanya? Kehilangan. Itu kata yang pertama terbesit dipikiranku. Mungkin kehilangsn pasangan, orangtua, anak. Entah, judul-judul buku Tere Liye kadang tidak sesuai dengan prediksi awalku.

Buku ini berlatar belakang para perompak. Aku langsung merasa punya keterikatan. Ha-ha. Mentang-mentang salahsatu unsur nama anakku berhubungan dengan lautan. Samudera.

Pemilihan waktunyapun jauh ke masa lalu. Di masa kerajaan Sriwijaya. Meski ini cerita fiksi, tapi aku merasa seperti membaca buku-buku sejarah. Ada ilmu pengetahuan yang dibagikan. Bosan? Tidak. Karena aku memang menyukai pelajaran sejarah. Saat membaca cerita ini, aku juga seperti kembali ke masa-mas SD. Di mana aku menghabiskan waktu di atas vesva tua bapak. Keliling kota Balikpapan sambil membaca buku sejarah dari sekolah.

Kembali ke ceritanya. Ada beberapa tokoh yang muncul. Masing-masing menunjukan karakter yang saling melengkapi. Mas’ud Al-Bagdadi adalah si tokoh utama. Mas’ud berasal dari keluarga pembuat peta. Ia dan keluarganya memiliki kemampuan yang detail dalam mengingat geografis dan detail perjalanan.

Hanya saja dalam perjalananya bertualang membuat peta, ia bertemu dengan para perompak. Pertemuan ini mengubah seluruh rencana Mas’ud. Beruntung ia bertemu dengan seorang biksu, bernama Tsing. Selama menemani para perompak, Mas’ud belajar banyak hal. Bukan hanya berguna bagi dirinya sendiri, tapi juga banya orang.

Image perompak yang kasar dna menyeramkan, bisa berubah dalam perjalanan ini. Saru persatu ia terlibat dalam rencana para perompak.

“Semua masa lalu itu. Semua kehilangan itu. Rasa sakit. Peluk erat-erat, Remasut. Karena kalaupun kita kehilangan, gagal, tidak mendapatkan apapun, kita tetap memperoleh sesuatu yang spesial. Menemukan sesuatu yang spesial. Menemukan sesuatu yang berharga. Pelajaran. Pemahaman. Dan boleh jadi itulah yang penting dan abadi. Atau boleh jadi, itulahng membentuk karakter, masa depanmu. Kamu sedang disiapkan untuk sesuatu yang besar tadi.”

Ternyata tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita punya latar belakang dendam yang berbeda. Sama-sama kehilangan, tapi disebabkan orang-orang yang berbeda. Awalnya mereka bersatu karena ingin membalaskan dendam masing-masing. Tapi ternyata ada misi yang lebih besar dan bermanfaat dari dendam itu.

Dari buku ini aku bisa memahami, kalau hidup dengan dendam tidaklah baik. Membalas dendam hanya akan menimbulkan kerusakan-kerusakan lain. Hati tidak akan merasa puas sama sekali. Namun, jika rencana dendam itu berubah arah untuk bermanfaat bagi banyak orang akan berbeda. Apalagi jika semua direncanakna dengan baik.

Bahasa : Indonesia

Penjual : Google Ireland Ltd

Pengarang : Tere Liye

Diterbitkan tanggal : 22 Agustus 2023

Halaman : 800

Genre : Fiksi/ Aksi Petualangan

Harga E-book : Rp 74.092

Tinggalkan komentar