Jelajah Kota Balikpapan – Hendra Wisata Pesona Mangrove

Yipiiiii, jalan-jalan jelajah kota Balikpapan akhirnya kembali lagi. Tujuan kali ini adalah Hendra Wisata Pesona Mangrove yang terletak di Jalan A.W Syahrani gang Podomoro RT 55/RW 69, Balikpapan alias kawasan Somber. Taukan kawasan pelabuhan feri yang lama? Nah, kawasannya cukup dekat dengan pelabuhan lama. Kalau bingung, bisa cari di google map kok. Ada!

Jujur saja, aku takjub dekat rumah ada tempat wisata ini. Kayaknya miris banget punya rumah yang jauh dari tempat wisata. Sebelum memutuskan untuk jalan-jalan ke sini, suami sudah lebih dulu berkunjung beberapa kali. “Tempatnya bagus!” kata suami meyakinkan.

Dari pinggir jalan, kita akan diarahkan masuk ke dalam gang kurang lebih 500 meter. Akses jalan mobil memang tidak terlalu besar, tapi tetap bisa dilewati dengan mudah kok.

Dari pintu utama Hendra Wisata Pesona Mangrove, pengunjung akan disambut oleh gerbang dengan bentuk kapal dan kibaran bendera yang meriah.

Di bagian depan, kita akan disambut dengan cafe yang menurutku ukurannya cukup luas. Menu yang disajikan juga cukup banyak. Mulai masuk ke dalam, akan ada gerbang berbentuk kapal dengan atribut bendera. Cukup unik. Mengingatkan bahwa kita sedang berada di kawasan laut, tapi gak berasa laut. *eh gimana 🤔. Oh iya, ada mushola diletakkan dibagian depan dekat gerbang.

Dari yang aku hitung, ada tiga pilihan villa yang sudah siap digunakan. Dua vila berbentuk segitiga dan satu berbentuk kotak. Kok sedikit? Eits, saat ini mereka sembari membangun vila-vila yang lain.

Jika ingin vila yang estetik, tentu vila segitiga yang dijadikan pilihan. Terkesan kecil, tapi di dalamnya cukup luas. Karena kasur diletakkan di lantai 2. Di bagian bawah juga bisa ditiduri hanya saja tidak disediakan kasur tambahan. Jadi yang membawa banyak keluarga, perlu memikirkan alas tidur tambahan. Di bagian atas lantai dua, ada balkon kecil yang bisa digunakan untuk leha-leha lho. Saat cuaca mendukung, tidur di teras beralaskan kayu beratapkan bintang juga keren. Tapi aku sih gak mau coba. Takut masuk angin 🙈😂.

Anak-anak menyebutnya vila triangle. Mereka penasaran karena bentuknya yang lucu.

Yang ingin makan dengan proses pembakaran, juga bisa. Di sini, disediakan di beberapa titik dekat Vila.

Sedangkan vila yang berbentuk kotak, secara ukuran tentu saja lebih luas. Tapi bukan itu saja nilai plusnya. Di vila kotak, pengunjung bisa langsung memancing di terasnya. Kesukaan suamiku pemancing. Berbeda dengan vila segitiga yang posisinya berada di tengah-tengah hutan mangrove.

Vila yang berbentuk kotak ini, memang terlihat biasa saja. Tapi buat para pemancing, ini spot yang menyenangkan. Karens tetap bisa memancing tanpa meninggalkan pandangan dari anaknya.

Tidak perlu takut kepanasan! Karena setiap kamar memiliki ac. Kamar mandi dengan akses air bersihpun disediakan.

Banyak nyamuk gak? Ada sih. Tapi alhamdulillah tidak banyak. Awalnya aku kira kami bakal sibuk dengan nyamuk selama di sana. 

Oh iya, jarak dari gerbang ke vila cukup jauh. Jadi yang membawa barang bawaan, gak usah banyak-banyak deh. Nanti capek. Tapi eh tapi kalau gak bawa bahan makanan, terus kelaparan gimana dong? Tidak usah khawatir! Di dekat vila terdapat angkringan. Ada bakso, coto makasar, mie instan dan beberapa jenis minuman. Enak kan.

Mie instan seleraku emang selalu menghantui dimana-mana 😂

Nah, dari pada gabut di kamar, kita bisa jalan-jalan menyusuri jembatan yang membelah hutan mangrove. Jembatan-jembatannya pun diberi nama, seperti layaknya jalan raya.

Jalan pagi menyusuri jembatan mangrove memberikan kesan yang berbeda. Udaranya tidak hanya segar, tapi juga menenangkan sekaligus menegangkan buat kami yang jarang sekali di alam.

Di sini juga banyak sekali pilihan gazebonya. Mulai dari ukuran sedang sampai luas. Jadi jika ingin mengadakan acara seperti gathering, gazebo ini cocok jadi pilihan.

Salah satu pilihan gazebo yang disediakan untuk pengunjung. Di gazebo ini kita bisa membuat acara bersama teman-teman.

Di bagian tengah hutan mangrove, dibangun menara tinggi. Pengunjung bisa melihat pemandangan sekitar dari ketinggian. Kita harus menaiki tiga kali anak tangga untuk bisa sampai di atas. Jujur aja, lututnya lemes. Apalagi saat naik, aku sambil menggendong bayi. 

Sayangnya saat mengambil gambar dari atas, aku tidak bisa mendapatkan posisi yang membuatku terlihat di ketinggian. Kayaknya biasa aja. Padahal lututnya sudah lemas. Ha-ha.

Kayaknya pendek aja. Padahal lutut lemas karena berada di ketinggian.

Para pemancing yang datang ke sini, bisa memilih mau memancing langsung di tepi mangrove atau di kolam buatan. 

Jika tidak menginap, pengunjung hanya dikenakan tarif Rp 20.000,- per orang. Sedangkan untuk yang menginap di vila dikenapan tarif Rp 700.000,- per vila di weekdays. Dan Rp 1.000.000,- di weekend. 

Jika dibandingkan dengan fasilitas hotel memang tidak sebanding ya. Tapi pengalaman berada di alam yang membuat Hendra Wisata Pesona Mangrove patut dicoba untuk menyegarkan pikiran.

Satu komentar pada “Jelajah Kota Balikpapan – Hendra Wisata Pesona Mangrove”

Tinggalkan komentar