Seribu Wajah Ayah – Nurun Ala, Potongan Masa Lalu

Karena cintanya adalah pancaran cahaya, tak ‘kan berhenti hanya karena kau menutup jendela. 

Siapa nih yang meletakkan bawang di buku ini. Sejak awal halaman, buku ini sudah mengaduk-aduk emosi. Kita – pembaca – diposisikan sebagai tokoh dalam cerita ini. Si tokoh yang dipaksa menoleh ke belakang, berkejaran dengan waktu untuk memunguti potongan masa lalu. 

Lanjutkan membaca “Seribu Wajah Ayah – Nurun Ala, Potongan Masa Lalu”