“Ada orang-orang yang boleh jadi sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian.”
Mencintai tapi tidak bisa memiliki memang menyakitkan. Tapi bukannya tidak semua cinta bisa dimiliki.
Hujan versi yang belum diedit ini menceritakan tentang seorang gadis 13 tahun bernama Lail. Ia adalah anak semata wayang. Meski ibu dan ayahnya bekerja, ia tidak kekurangan kasih sayang. Ayahnya yang bekerja di luar kota pun selalu rajin berkomunikasi dengan anak dan istrinya. Sehingga Lail tidak merasa kesepian.

Suatu pagi yang cerah, kebahagiaan Lail mendadak lenyap. Padahal penduduk bumi yang baru saja merayakan kelahiran bayi yang ke 10 miliar. Lail dan ibunya yang akan berangkat sekolah dan bekerja terjebak dalam kereta bawah tanah. Bumi tiba-tiba mengalami gempa yang sangat dahsyat. Tidak hanya di kota Lail, tapi juga di seluruh belahan bumi.
Lail dan ibunya mencoba menyelamatkan diri dengan orang-orang yang selamat. Para petugas kereta api bawah tanah menjalankan protokol keselamatan. Lain yang masih kecil tidak sengaja bertemu dengan anak laki-laki bernama Esok. Mereka berdua mendapatkan kesempatan lebih dulu untuk naik ke permukaan lewat lubang tangga darurat. Disusu ibunya Lail mereka mencoba menyelamatkan diri. Sayangnya saat Lail sudah tinggal selangkah lagi ke permukaan, dinding lubang darurat runtuh. Ibunya jauh bersama puluhan orang lain terkubur longsoran tanah. Lail beruntung, Esok dengan sigap memegang tas ranselnya. Di permukaan Esok mengajak Lail pulang ke rumahnya, mencari ibunya yang ternyata terluka tertindih bangunan toko kue miliknya. Lail kehilangan kedua orang tuanya dan Esok kehilangan keempat kakaknya. Mereka berdua menolong ibunya Esok. Dan sejak saat itu, Lail dan Esok bersahabat. Mereka tidak terpisahkan sama sekali. Di mana ada Lail di situ ada esok, begitupun sebaliknya.
Keduanya terpaksa tinggal di pengungsian. Sedangkan Ibunya Esok harus berada di rumah sakit untuk pemulihan. Bertahun-tahun ketiganya tinggal di pengungsian. Sampai akhirnya kota kembali pulih. Lail salah satu anak yang tinggal di panti asuhan. Berbeda dengan Esok yang ternyata di adopsi oleh salah satu orang kaya di kota mereka. Walau masing-masing harus tinggal berjauhan, ternyata keduanya memiliki waktu khusus untuk bertemu. Lail memang sedih, karena waktu bertemu mereka berkurang. Tapi Lail menikmati setiap waktu bertemu dengan Esok.
Beruntung di panti asuhan. Lail sekamar dengan anak yang sangat humoris, Maryam namanya. Selain Esok, Maryam adalah orang kedua terpenting dalam hidup Lail. Susah senang selalu dilakukan bersama Maryam. Apalagi saat Esok mulai berkuliah di ibu kota, waktu berkomunikasi dengan Lail sangat minim. Maryam selalu mengajak Lail melakukan banyak kegiatan yang positif.
Seperti remaja pada umumnya, Lail menyimpan perasaan kepada Esok. Bukan sebagai adik. Tapi lebih dari itu. Lail kembali diuji, apakah harus melupakan atau menerima kesedihannya.
Judul : Hujan (Unedited Version)
Pengarang : Tere Liye
DIterbitkan Tanggal : 1 November 2018
Genre : Fiksi/ Romance/ Fantasy
Halaman : 413
Harga Ebook : Rp 61.050,- (Diskon di Playbook menjadi Rp 45.788,-)