Waktu Favorit untuk Diri Sendiri

Kapan waktu favorit Anda dalam sehari?

Di tengah kesibukan mengurus rumah tangga, tentu saja aku perlu waktu khusus untuk diri sendiri. Biar apa? Biar nggak oleng kapten! Seorang ibu adalah jantung di rumahnya. Maka, seorang ibu harus bisa menjadi jantung yang sehat. Agar keluarganya juga sehat. 

Me time memang sangat dibutuhkan. Tapi tidak setiap ibu bisa mendapatkan me time yang sesungguhnya. Makanya aku selalu berusaha untuk menciptakan me timeku. Berharap sama orang lain itu gk baik kan. Khawatirnya saat harapannya tidak sesuai, kita malah kecewa, hehe. 

Me time memang terkesan sepele. Apalagi kita masyarakat indonesia, terbiasa dididik mengabaikan me time. Terutama untuk para ibu. Padahal dengan me time, seorang ibu bisa kembali produktif dan bersemangat. Me time juga bisa meningkatkan konsentrasi dan kesehatan mental lho. 

Menurut beberapa artikel yang kubaca, me time adalah suatu usaha untuk menghabiskan waktu singkat yang dimiliki bagi diri sendiri. Tujuannya memang untuk kembali mengisi semangat dan melepas penat serta mengembalikan mood setelah lelah berkegiatan. 

Karena tanpa disadari, tubuh dan pikiran manusia seperti baterai. Apabila tidak diberi jeda untuk beristirahat, bisa-bisa habis energinya.  

Menurut Harvard Health Publishing, waktu ideal me time adalah sesekali 30 menit jingga 24 jam. Kalau paling minimal 5 menit setiap durasi. Nah kalau cuma 5 menit ini, kataknya yang paling pas deep breathing ya 

Buat sebagian emak-emak yang belum bisa me time sepenuhnya, tentu 5 menit adalah waktu yang berharga ya. Makanya, jangan sampai kita biarkan 5 menit buat scrolling-scrolling. Scrolling kayaknya nggak masuk kategori me time deh! 😂🙏🏻

Buatku waktu paling favorit itu ada di jam 2 pagi sampai 5 subuh. Kenapa? Karena di waktu-waktu ini, semua orang di rumah sedang tidur pulas. Aku jadi punya waktu yang leluasa untuk melakukan kegiatan yang aku suka. Shalat, jurnal dan berolahraga. 

Sayangnya karena masih ada anak yang menyusu, waktu-waktu favorit tidak selalu kudapatkan. Sesekali Bunga terbangun untuk menyusu di jam-jam tersebut. Tentu saja, aku berharap dia segera tidur lagi. Sehingga saat Subuh datang, anak-anak bisa bangun dengan waktu yang berdekatan. 

Makanya saat punya kesempatan me time di waktu-waktu tersebut, batreaiku akan terisi dengan kegembiraan. 

Lho nggak ngantuk kalau bangun sepagi itu? Tentu saja ngantuk! Tapi kan ada kopi. Eh nggak kok. Aku tetap mengusahakan untuk deep sleep di tengah-tengah tugas antar jemput anak-anak. Kan bahaya juga kalau berkendaraan sambil mengantuk. Temenan sama kopi terlalu juga gak baik. *cross finger**. 

Pokoknya, siapapun itu berhak untuk me time. Semoga semakin banyak orang yang sadar dan menormalisasikan me time. Me time bukan berarti nggak peduli lho ya. 

Tinggalkan komentar