Zona 7 Hari 5 : Dimana Tumbler Untuk Cinta?

“Ayo kak, sudah jam 9.40. Waktunya kita berangkat,” kataku ke Cinta. Hari ini jadwal Cinta ekstrakurikuler panahan. Karena durasi ekstrakurikuler tidak terlalu lama, aku selalu menunggu di sekolah. Jarak rumah dan sekolah memang tidak terlalu jauh, jadi kalau aku memutuskan untuk pulang, masih sempat untuk leha-leha.

Hanya saja aku malas untuk bolak baliknya. Apalagi jalanan yang kami lewati sedang diperbaiki. Tidak menimbulkan kemacetan, tapi jadi terasa lebih lambat.

Lanjutkan membaca “Zona 7 Hari 5 : Dimana Tumbler Untuk Cinta?”

Zona 7 Hari 4 : Lah, Malah Emak yang Lupa!

“Sayang-sayangku, tolong ya mandinya yang serius. Selain biar cepat, kalau serius jadi hemat air juga,” kataku mengingatkan Cinta dan Rangga saat akan mandi sore.

Biasanya yang suka mandi berlama-lama adalah Cinta. Entah sambil membuat sabun atau menyikat kamar mandi, yang sebenarnya juga sambil bermain.

“Kerannya dinyalain gak mah?” tanya Cinta. Karena air di bak tinggal setengah, akupun mengiyakan pertanyaan Cinta. Karena setalah Cinta, akan menyusul giliran Rangga, Bunga dan terakhir aku. Usai anak-anak mandi, artinya giliran emaknya.

Lanjutkan membaca “Zona 7 Hari 4 : Lah, Malah Emak yang Lupa!”

Romansa Stovia – Sania Rasyid, Sahabat Rasa Saudara

Ebook ini tersedia di Gramedia Digital.

Empat orang sahabat, dipertemukan pertama kali di sebuah sekolah kedokteran. Yasen, Hilman, Asran dan Sudiro. Keempatnya berasal dari suku, daerah dan latar belakang keluarga yang jauh berbeda. Yasen adalah seorang non muslim, berbeda dengan ketiganya. Alasan masuk sekolah kedokteran Stovia pun sebenarnya juga berbeda. Ada yang terpaksa, tapi ada juga yang karena alasan mulai membantu sesama. 

Yasen tidak pernah berniat sekolah kedokteran di Batavia. Apalagi dia sudah memiliki seorang kekasih hati. Orang tua kekasih hatinya, begitu menyukai Yasen. Tapi sayang, tidak dengan kedua orang tua Yasen. Mereka menginginkan Yasen menjadi seorang dokter yang sukses. Ketika Yasen melakukan sebuah kesalahan, tak ada lagi alasan untuknya menolak perintah bersekolah di Batavia. 

Lanjutkan membaca “Romansa Stovia – Sania Rasyid, Sahabat Rasa Saudara”

Zona 7, Hari 3 : Ada Tas Belanjanya Bu?

“Mah, hari ini jadi kan ke Mr.Diy?” tanya Cinta sepulang dari sekolah.

“Hmm, ditunda besok aja ya. Kasihan baby di rumah sama nenek. Kalau kita mampir dulu, nanti makin lama pulangnya,” kataku mencoba bernegoisasi dengan Cinta.

“Yah mah, kan mamah sudah janji. Kita juga sudah menunda-nunda buat ke sana,” pinta Cinta. Keperluan kami ke toko tersebut bukan sekadar jalan-jalan. Memang ada barang yang harus dibeli. Penting sih, tapi tidak mendesak.

Aku berpikir sejenalk. “Ok. Tapi kita hanya punya waktu 15 menit di sana. Setelah sampai langsung cari yang dibutuhkan, bayar dan langsung pulang,” jawabku.

“Iya,” jawab Cinta yakin.

Lanjutkan membaca “Zona 7, Hari 3 : Ada Tas Belanjanya Bu?”

Zona 7 Hari 2 : Bawa Tumbler Dong!

Di hari kedua aktivitas cinta bumi, aku memilih untuk membawa tumbler air putih dan tumber kosong.

Bukannya memang biasa bawa tumbler air putih? Yups! Tapi jika aku berkendaraan dengan mobil. Saat menggunakan motor, aku sangat jarang membawa tumbler. Alasannya, karena tas yang aku pakai selalu berukuran kecil. Sehingga tidak ada tempat untuk menaruh tumblernya.

Lanjutkan membaca “Zona 7 Hari 2 : Bawa Tumbler Dong!”

Zona 7, Hari 1 – Daftar Aktivitas Cinta Bumi

Di zona 7 ini, tema belajar kami adalah “Cinta Bumi”. Semakin ke sini aku semakin merasa bahwa materi-materi di Bunsay ini semakin mengena ke diri sendiri. Apalagi dengan apa yang bisa kita lakukan untuk mencintai bumi. Duh, rasanya sedikit sekali.

Tapi tak ada kata terlambat untuk belajar dan memulai kan. Maka di hari pertama ini aku mulai menyusun daftar aktivitas cinta bumi yang sangat masuk akal alias sesuai dengan kondisiku sehari-hari.

Berikut tabel aktivitas yang bisa aku lakukan dengan konsisten.

Lanjutkan membaca “Zona 7, Hari 1 – Daftar Aktivitas Cinta Bumi”

Pengalaman Menggendong dari Anak Pertama Sampai Ketiga

Selamat Pekan Menggendong Sedunia. Apa tuh? Setiap tanggal 2-8 Oktober diperingati sebagai International Babywearing Week. Gerakan ini pertama kali dicetuskan oleh Babywearing International 10 tahun lalu. Misinya adalah mempromosikan menggendong sebagai suatu aktivitas yang bermanfaat bagi orang tua dan anak. 

Sering dengar kan istilah “bau tangan” kan? Nah, mitos ini sering kali membuat orang tua mengabaikan arti tangisan atau keinginan anaknya. Katanya kalau dibiasakan menggendong, nanti anak jadi bau tangan. Orang tuanya jadi tidak bisa melakukan apa-apa. Padahal tidak juga. Anak-anak, terutama bayi, memang berkomunikasi dengan menangis. Kita orang tua, hanya butuh waktu untuk mengartikannya. Lagi pula, kalau bukan kita orang tuanya, siapa lagi yang jadi pelindung mereka? 

Lanjutkan membaca “Pengalaman Menggendong dari Anak Pertama Sampai Ketiga”