Satu Pertanyaan tentang OSIS, Seribu Kenangan yang Muncul

“Ada kalanya, momen paling sederhana justru menjadi pintu untuk cerita yang tak pernah kita duga.”

Terkadang, satu pertanyaan sederhana dari anak-anak bisa membuka pintu kenangan yang sudah lama tertutup rapat. Begitu pula pagi itu, saat Cinta dengan polosnya bertanya soal OSIS—pertanyaan kecil yang tiba-tiba menyeretku kembali ke masa sekolah, ke perpustakaan pengap tempat aku bersembunyi, dan ke mading-mading penuh cerita yang dulu kususun bersama sahabat-sahabatku.

Lanjutkan membaca “Satu Pertanyaan tentang OSIS, Seribu Kenangan yang Muncul”

Untuk Dirimu yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja

“Kalau hidup terasa tidak adil, tidak apa-apa. Peluk dirimu sepenuh hati”

Ada hari-hari ketika kamu berusaha tersenyum, padahal di dalam dirimu ada sesuatu yang sulit dijelaskan.

Ada rasa yang saling bertabrakan: kamu mencintai seseorang, tapi di saat yang sama kamu pun terluka olehnya.

Kamu tidak ingin pergi, namun bertemu dengannya kadang terasa begitu melelahkan.

Lanjutkan membaca “Untuk Dirimu yang Sedang Tidak Baik-Baik Saja”

Bukan Menunda, Tapi Menyiapkan Diri

Kadang yang kelihatan menunda, sebenarnya cuma lagi nyiapin diri. Tentang perempuan, pilihan, dan waktu yang nggak harus sama — karena setiap orang punya jalannya sendiri untuk bahagia. 🌷

“Bu, lihat deh. Ini anak Balikpapan yang pernah Riska ceritain. Keren banget, sekarang dia tinggal di Jepang,” kataku sambil menunjukkan akun Instagram seorang model.

“Hebat ya. Sudah nikah?” tanya ibuku.

“Hmm, gak tahu. Tapi kalau dilihat dari postingan Instagram-nya sih belum,” jawabku.

“Kenapa ya, perempuan-perempuan sekarang lebih banyak yang menunda menikah?” tanya ibuku lagi.

Lanjutkan membaca “Bukan Menunda, Tapi Menyiapkan Diri”