Membuat Kue Kering Bersama

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi dengan anak. Meski selalu bersama Cinta, saya tetap membutuhkan waktu yang berkualitas dengannya.

Kebetulan mendekati hari Lebaran, kue kering menanti kami dengan riang. Ya, tradisi setiap tahun yang selalu keluarga saya lakukan. Err, tahun lalu sih gak, saya memilih membeli, haha.

Lanjutkan membaca “Membuat Kue Kering Bersama”

Anak Tidur, Apakah Mama Produktif?

Pernah liat saat bayi tertidur terus tiba-tiba terkejut? Tangannya tiba-tiba terangkat, lalu kembali ke samping tubuh. Dulu saat Cinta baru lahir ibu saya sempat komplen ketika melihat hal tersebut. Katanyaaaaa, karena saya tidak menggebrak tempat tidur. Sesaat kelahiran Cinta. Padahal, dari banyak artikel dan konsultasi tenaga medis bayi sering kaget termasuk wajar. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan normal yang menggambarkan refleks moro yang umum dimiliki oleh bayi. Bahkan dokter atau tenaga medis umumnya melakukan tes refleks moro pada bayi yang baru lahir.

Lanjutkan membaca “Anak Tidur, Apakah Mama Produktif?”

Me Time Ala Bapak

Sudahkah memanjakan diri hari ini? Setiap ibu wajib memanjakan dirinya sendiri. Ya! Agar tetap waras menghadapi dunia ini *halah*. Eh tapi beneran deh. Saya dibesarkan oleh ibu yang tidak memikirkan untuk memanjakan dirinya sendiri. Dampaknya banyak. Kadang ibu saya suka mengomel tidak pada tempatnya 😆. Lanjutkan membaca “Me Time Ala Bapak”

Memilih Training Pants

Beberapa hari lalu saya menuliskan sedikit cerita perjalanan tatur Cinta di sini. Alhamdulillah, semakin hari perjalanan kami semakin lancar. Bahkan, Cinta sudah bisa jalan-jalan tanpa clodi. Seperti saat belanja bulanan 2 hari lalu. Dari rumah, saya sengaja menggunakan celana dalam tatur. Tentu saja, saya membawa persiapan “perang” lebih banyak dari biasanya. Saya pun harap-harap cemas!

Lanjutkan membaca “Memilih Training Pants”

Puasa Ibu Menyusui

Di hari ke 16 Ramadan, siapa yang masih kuat puasanya? Duh, berasa zaman SD ya, ditanya kuat atau gak 😂. Tapi sebagai ibu menyusui, embun di botol air memang menggoda. Apalagi pas jam nyuapin anak kecil, mesti sadar diri gk nyuapin makanan ke mulut sendiri. Ini karena faktor kebiasaan. Yups, saya emang punya kebiasaan icip-icip makanan bayi sampe habis.

Apa perbedaan puasa tahun ini dengan tahun lalu?

Lanjutkan membaca “Puasa Ibu Menyusui”

Bahagiakan Diri dengan Buku Perjuangan Para Ibu

Bahagia itu sederhana! Bener toh! Iya bener ! *maksa*. Apalagi mamak-mamak macam saya, dapat notifikasi mbanking pun bahagia *eaaaaaaa*

Saya meyakini, bahagia itu bisa kita ciptakan sendiri. Apapun bentuknya, kita sendirilah yang bisa menciptakan kebahagian. Salahsatu cara saya membahagiakan diri adalah memberi apresiasi (pada diri sendiri, ha-ha). Dengan apa? Membeli buku-buku. Tapi kapan terakhir kali saya membeli buku untuk diri sendiri? Tampaknya setelah punya anak, jatah belanja buku untuk pribadi berkurang. Lanjutkan membaca “Bahagiakan Diri dengan Buku Perjuangan Para Ibu”

Saatnya Menjadi Pejuang Tatur

Menjadi seorang ibu tentu akan melewati fase menyusui, memberikan MPASI, menggendong dan masih banyak lagi. Saat anak mulai beranjak besar, tentu saja ada fase yang tidak mungkin bisa diabaikan. Yaitu mengajari anak pipis dan bab di toilet. Yups, Tatur atau lebih dikenal dengan sebutan Toilet Training. Ngomong-ngomong saya mengenal kata #pejuangtatur dari postingan training pants cuddle me, he-he.

Kapan sih waktu yang tepat menatur anak? Berdasarkan cerita teman-teman, rata-rata memulai di usia 2 tahun. Ada yang cepat, tapi ada juga yang butuh perjuangan. Dan seperti belajar hal-hal lain, butuh waktu untuk belajar. Untuk bab di kamar mandi, saya sudah mengajarkan Cinta sejak usia 6 bulan. Setiap melihat tanda-tanda mau bab, saya segera mengangkatnya ke toilet. Belajar bab di toilet, malah lebih mudah dan cepat saat kami sekeluarga liburan ke Jogja.
Lanjutkan membaca “Saatnya Menjadi Pejuang Tatur”

Lomba Balita Sehat

Pagi tadi, Puskesmas Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat diramaikan suara bayi dan balita. Ya namanya juga puskesmas, wajar ada suara riuh anak-anak kan! He-he. Namun, kami ini, keriuhan bukan karena ada anak yang sakit, tapi karena ada Lomba Balita Sehat tingkat Kelurahan. Sekitar 10 anak (bayi, batita, dan balita) mengikuti lomba ini. Cinta menjadi salahsatu pesertanya.

Lanjutkan membaca “Lomba Balita Sehat”

Nak, Bobo Yuk !

Gak kerasa sudah di bulan Mei. Sebentar lagi, akan bertemu dengan bulan Ramadhan. Insya Allah. Senang sekali rasanya.

Meski sudah di bulan Mei, ternyata saya masih harus berkutat dengan jam tidur Cinta yang mulai “amburadul”. Tidak seperti dulu, tidur siang bisa dua kali dan jam 8 malam sudah tidur. Ya kalaupun terlambat, paling malam hanya jam 10 saja. Sekarang? Duh, kalau sudah ada kakak2 dia rela gk tidur siang sama sekali. Malamny, tidurpun jam 1 malam. Mamak berasa jadi zombie 😩. Apalagi, beberapa PR biasa saya kerjakan di malam hari. Ujung-ujungnya, PR molor. Lanjutkan membaca “Nak, Bobo Yuk !”

#ModyarHood : Mamak Kangen Menggendong

Holaaaaaa,

Akhirnya saya punya kesempatan untuk berpartisipasi di #ModyarHood , meski ujung-ujungnya curhat dan ngalor ngidul 😅😅😅.

Apa itu #ModyarHood ? Saya salin tempel dari blognya mbak Puty ya,

#ModyarHood adalah program kecil-kecilan saya bersama Mamamolilo (a.k.a Okke Sepatumerah sebelum jadi ibu hahaha) dengan semangat ‘Walau kadang bikin mau modyar tapi tetap yahud’. Jadi #ModyarHood ini menginisiasi sebuah topik setiap bulannya seputar motherhood yang kemudian akan dijadikan blogpost oleh kami berdua. Diharapkan para buibuk lainnya bisa ikutan menulis blogpost dengan topik tersebut. Tujuannya untuk menampilkan lebih banyak sudut pandang tentang motherhood itu sendiri sehingga kita bisa lebih arif dalam menyikapi perbedaan.

Nah, topik #modyarhood kali ini adalah soal momen ibu dan anak apa yang dikangenin…….

Setelah ngelamun sambil nonton tv **bisa gitu🤔* ternyata yang paling saya kangenin adalah menggendong Cinta. Sampai sekarang sih, Cinta masih doyan digendong. Hanya saja tidak seperti dulu sebelum dia mulai belajar berjalan.

Saya percaya bahwa menggendong ikut andil besar dalam membentuk bonding ibu dan anak. Bukan tanpa alasan, karena sependek kehidupan saya saat ini ikut dipengaruhi oleh bonding yang dibentuk oleh embah. Bapak dari ibu saya. Seperti halnya menyusui, menggendongpun tidak selamanya bisa dilakukan. Ketika anak sudah bisa berjalan, anak pasti akan memilih untuk berjalan daripada digendong.

Lanjutkan membaca “#ModyarHood : Mamak Kangen Menggendong”