Untuk orang-orang yang hobi berolahraga secara rutin, pasti punya hari khusus untuk rest day. Aku yang mengikuti jadwal olahraga harian dari @Salsalivefit, awalnya mengikuti jadwal yang diberikan. Jadwal rest daynya selalu berubah-ubah. Biasanya sih dua hari olahraga satu hari jeda untuk rest day atau olahraga ringan.
WHO sendiri menganjurkan setiap orang berolahraga 150-300 menit seminggu. Tapi durasi tersebut sebaiknya dilakukan secara rutin. Bukan dilakukan dalam sekali waktu.
Kita tentu sudah sering melihat tanda khusus untuk ibu hamil, orangtua dan disabilitas. Di transportasi publik, kita tentu saja harus mengutamakan mereka. Tapi kalau diingat-ingat, norma kesopanan di budaya kita juga sudah membiasakan hal tersebut.
Sebagai ibu penggendong, aku sering sekali diberikan kesempatan untuk menggunakan kursi khusus tanpa kuminta. Aku bersyukur sekali karena orang-orang yang aku temui peka. Meski sebenarnya aku tidak mempermasalahkan sama sekali ketika harus berdiri cukup lama. Jujur saja, duduk diam membuatku lebih mudah gelisah. Selain itu, ibu-ibu yang sering menggendong anaknya punya gerakan berayun yang selalu dilakukan tanpa sadar.
Kindle adalah salah satu merek e-reader yang dikembangkan perusahaan Amazon. Kindle dirancang khusus untuk membaca buku dalam bentuk digital. Di beberapa e-reader berbasis android, pengguna bisa menginstal aplikasi membaca. Di Kindle, pengguna hanya bisa membaca buku yang sudah dibeli di laman buku Amazon. Atau mengkonvert buku yang dibeli menjadi PDF.
Saat memutuskan untuk membeli e-reader, ada banyak yang kupertimbangkan. Di antaranya, harga, keawetan, kemudahan saat penggunaan, kemudahan dalam berbelanja buku. Berminggu-minggu aku mencari reviewnya di youtube. Mana yang cocok dengan keinginanku. Kindle ataukah e-reader lain yang berbasis android.
Tuliskan sedikit tentang tradisi keluarga favorit Anda.
Sebenarnya ini bukan tradisi yang dilakukan keluarga besarku. Tapi memberi bunga menjadi tradisi yang selalu dilakukan suamiku. Awalnya hanya saat aku ulang tahun, dilanjutkan dengan hari pernikahan.
Tapi ternyata memiliki anak perempuan sama dengan saingan versi rukun. Ha-ha. Sejak kecil Cinta terbiasa melihat papahnya memberi bunga, maka pernah tidak sengaja terucap ia ingin diberi bunga seperti mamahnya.
Mari kita mulai biasakan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari prompt. Ha-ha.
Pertanyaannya ini sedikit membuatku tertekan. Pasalnya koki utama di rumah adalah ibuku. Jika aku harus memasak makanan untuk anak-anak, tidak lain dan tidak bukan adalah telur. Bisa telur dadar, telur goreng, telur rebus dan eerr telur apa lagi ya? Oh iya, pancake yang salah satu bahan dasarnya adalah telur.
Jadi jawaban dari pertanyaan di atas adalah telur. Tapi nih ya, anak-anak tidak selalu minta.
Aku tidak hobi memasak. Namun aku menyukai kegiatannya. Apalagi saat mengerjakannya bersama anak-anak. Hanya karena ada bayi yang membutuhkan perhatian lebih banyak dan jam antar jemput anak yang mepet, aku mengalah untuk tidak masuk dapur. Ditambah lagi, aku juga males mendengar keluhan ibu soal dapur yang kotor.
Kalau akunya lagi waras, cuek aja mendengar celotehan ibuku. Tapi kalau lagi lelah batin, makin ingin menangis kan jadinya.
Jangan terbang saat flu sering sekali aku dengar. Karena tekanan udara saat di pesawat bisa membuat tidak nyaman telinga. Beberapa kali terbang dengan rasa tidak nyaman di telinga, biasanya tidak membuatku terganggu. Aku tak pernah mengeluhkannya. Mungkin karena toleransi rasa sakitnya masih bisa kuatasi. Suami beberapa kali merasakan telinga yang berdengung saat naik pesawat. Saking tidak nyamannya, ia sampai berkunjung ke dokter THT untuk mengecek kondisi telinga. Alhamdulillah, tidak ada berlangsung lama.
Dulu waktu saat masih duduk di bangku sekolah, aku sering sekali mendengar kalimat sistem kebut semalam alias sks. Ini adalah cara yang biasa dilakukan oleh para pelajar saat ulangan tiba. Belajar saat malam hari sebelum waktu ulangan.
Meski bukan masuk golongan anak pandai, nilaiku juga tidak rendah. Aku berada di kalangan menengah. Rajin tidak, tapi malas juga tidak. Pokoknya aku tetap menjalankan tugasku sebagai murid tanpa harapan yang terlampau tinggi.
“Halo mbak, rumahnya di RT 41 kan?” tanya suara dari seberang telpon.
“Iya mas,” jawabku.
“Ok mbak. Cuma mau memastikan. Soalnya di alamat kok tertulisnya RT 4. Padahal seingat saya rumah mbak di RT 41,” jelasnya.
“Seperti biasa ya mas,” pesanku mengingatkan”
Seperti biasa yang kumaksud adalah meletakkan paket di teras rumah. Sejak pandemi, aku selalu meminta para kurir untuk meletakkan paket di teras rumah. Bukan hanya karena menjaga jarak kala itu, tapi juga karena aku kasihan dengan para kurir jika harus menungguku keluar rumah.
“Mbak kalau paketnya hilang gimana?” pernah seorang kurir bertanya.
“Insya Allah aman mas. Kalau hilang, berarti bukan rezeki saya,” jawabku. Percayakan saja semua pada Allah. Pertanyaanya mungkin karena khawatir, kalau kejadian hilang, bisa-bisa dia juga akan kena masalah kan.
Jika ada kurir yang semangat memanggil-manggil namaku saat mengantarkan paket, bisa dipastikan ia adalah kurir baru. Bahkan ada satu kurir yang cukup senior, ia tidak pakai ba bi bu, langsung pluk meletakkan paket ke teras. Seperti itulah yang aku suka. Ha-ha.
Karena kebiasaan tidak mau menemui kurir ini, aku sempat membuat panik seorang seller. Karena barang yang dikirim berjenis makanan. “Mbak, kok dilempar. Nanti hancur!” Balasan chatnya saat aku meminta melemparkan paketan ke teras.
Belanja online dengan pembayaran COD hampir tidak pernah aku pilih. Jika harus dilakukan, ya terpaksa. Itupun jarang sekali. Kenapa? Karena jam keluar rumahku, kadang tidak terprediksi. Setelah mengantar anak-anak mengaji, kadang aku bisa mampir ke rumah mbakku, ke pasar dan lainnya. Kadang kurir sudah ditunggu-tunggu, eh datangnya malam.
Pernah suatu hari ada paket yang dinyatakan hilang. Bukan di rumahku, tapi saat masih di ekspedisi. Karena masa pengiriman sudah melewati batas, maka danaku langsung di kembali marketplace oleh yang kugunakan. Dua hari kemudian, paketnya datang. Maka aku langsung menghubungi seller dan diminta mentransfer sesuai dengan pembelanjaanku sebelumnya. Eh belum selesai, tiga hari kemudian aku dihubungi oleh kurir yang biasa mengantarkan paketanku. Ia meminta konfirmasi apakah paket tersebut sudah aku terima. Tentu saja aku menjawab sudah lengkap dengan tanggal penerimaan barang. Kemudian admin ekspedisi lain menghubungiku. Sebelumnya ia meminta maaf, karena status paket dinyatakan hilang dan tetap dikirimkan. Ia memintaku untuk mentransfer dana yang sesuai, karena mereka harus mengganti paketan yang dinyatakan hilang. Pilihannya aku harus mentransfer ke ekspedisi atau mengembalikan barang tersebut.
Jujur saja, aku sempat mengira ini penipuan. Ha-ha. Aku langsung menjelaskan bahwa aku sudah mentransfer sesuai dengan nominal yang seller minta. Alhasil admin ekspedisi harus berurusan langsung dengan seller. Tentu saja aku tidak mau ikut campur lagi. Apalagi aku sudah membayar sesuai dengan ketentuannya.
Hal-hal seperti ini memang tidak sering terjadi, namun tentu saja bisa bikin kita khawatir ya. Apalagi kalau ketemu seller atau petugas ekspedisi yang jutek. Rasanya, ku menangiiiiisssss…
Yeay, sauce salted caramel Kopi Kenangan sudah kembali. Siapa yang suka ngopi tapi pengin ada rasa manis gurihnya. Nah, saus salted caramel bisa dijadikan pilihan. Saat awal dibukanya Kopi Kenangan Mantan di Balikpapan, menu yang selalu aku pilih adalah iced salted caramel machiatonya. Sayangnya pilihan salted caramelnya sempat menghilang. Caramel sausnya masih ada sih, tapi gak ada saltednya. Jadi cuma caramel machiato. Sama gak sih? Menurut lidahku sih beda. Aku pernah tanya ke baristanya “mas, masih ada gak sih salted caramel,”
“Ada bu,” jawab si barista. Tapi yang dikasih tetap aja caramel biasa. Komplen? Ya gak lah. Ha-ha.