“Hidup tenang itu, kalau tanpa hutang. Fokus aja sama yang ada. Ibadah yang rajin,” kata Abi suatu hari. Laki-laki yang selama ini menjadi sosok bapak buatku dan mbak Ika. Abi sebenarnya adalah adik ibuku. Tadinya kami selalu memanggil paman. Tapi semenjak punya anak, kami ikut memanggilnya Abi. Orangnya kocak, ramah dan pandai bergaul. Tapi juga tegas dan gak basa-basi kalau menegur keponakannya. Sifat Embah Min yang penyayang sama anak-anak, menurun pada Abi. Abi juga banyak hadir dalam banyak perjalanan hidupku. Bahkan sampai sekarang cucu-cucunya sekarang. Di kampung kami, siapa sih yang tidak kenal Abi. Kalau gk kenal berarti belum seminggu tinggal di kampung kami. Sejak lahir hingga sekarang, Abi tidak pernah pergi dari kampung ini.
Lanjutkan membaca “Membangun Kebiasaan Menabung”Tag: 1dekadeibuprofesional
Pencernaan Anak Terganggu, Ini Tipsnya
Pencernaan anak-anak yang lancar, tentu saja memengaruhi tumbuh kembangnya. Tapi, seberapa sering kita para ibu, memerhatikan kesehatan pencetanaan anak-anak. Errr, atau aku aja yg kurang perhatian. He-he.
Saat Cinta dan Rangga estafet sakit, aku kurang memerhatikan apakah mereka sudah buang air besar atau belum. Terutama Rangga, karena selalu nempel kayak perangko. Bahkan, pencernaanku sendiri ikut amburadul karena harus curi-curi aktivitas saat Rangga tidur yang tak nyenyak.
Lanjutkan membaca “Pencernaan Anak Terganggu, Ini Tipsnya”Konsisten
Kata yang aku yakin, ingin selalu ditepati semua orang. Sayangnya, menjadi konsisten tidak semudah membalik telapak tangan.
Blog ini misalnya, dulu aku punya harapan untuk bisa konsisten mereview buku-buku yang aku baca. Awalnya berjalan baik, namun lambat laun mulai menurun. Mungkin, karena aku tidak menentukan strong whynya.
Lanjutkan membaca “Konsisten”Hai Diriku
Hai, gimana kabarmu hari ini? Baik kan? Atau sedang kesal? Ternyata sudah 31 Januari ya? Sudah melakukan apa saja selama satu bulan ini? Apakah semua yang direncana pada Desember tahun lalu, berjalan baik dan lancar? Ataukah masih banyak yang terkendala.
Jika masih ada kendala, tidak apa-apa kok. Kamu hebat. Sudah mau berusaha dan berjuang. Gak mudah lho, menaklukkan ego diri. Aku tahu, kegagalanmu bukan karena malas kok. Tapi memang kondisinya yang belum memungkinkan. Kok tahu? Iya dong! Buktinya, yang kamu rencanakan sudah berjalan kok. Tidak memenuhi target, bukan berarti tidak dikerjakan kan.
Lanjutkan membaca “Hai Diriku”Tangga Seribu
20 tahun lalu
“Ayo, ngger embah anter pulang,” ajak embah membuyarkan konsentrasiku membaca komik favoritku, Detective COnan.
“Hah,” aku melongo. “Naik apa? Embah kan gak bisa bawa motor?” batinku.
“Jalan kaki. Sekalian olahraga,” jawab embah seakan tahu kebingungan cucunya.
Akupun segera beranjak ke dalam rumah, mengambil tas sekolahku. Lumayan berat. Jarak rumah dan sekolahku lumayan jauh. Kurang lebih 4 km, jika melewati jalur normal. Jika memotong jalan, jaraknya bisa berkurang 1 km. Hanya saja, kami harus rela wajah diterpa debu-debu jalanan. Jalannya lumayan lebar, tapi masih tanah dan dilewati truk-truk besar. Jadi kalau musim hujan tiba, rasanya seperti offroad. Bapak, tidak pernah mengajakku lewat jalan memotong. Yang sering melakukan adalah pamanku. “Biar gk bosan,” kata paman.
Lanjutkan membaca “Tangga Seribu”Jam Tangan
Ndi, mami punya jam tangan yang gk dipakai tuh. Kamu gk mau kah,” kata Nenek pada cucu pertama perempuannya.
“Gak ah. Gak suka,” jawabnya Nindy sambil menikmati kentang goreng yang tidak digoreng.
“Kenapa? Masih bagus kok. Modelnya juga masih anak muda,” kata Nenek lagi sedikit memaksa.
“Kakak gk suka pake gelang-gelang nek,” jawabnya.
“Padahal pake jam itu bagus. Kamu jadi tau kapana harus mengerjakan ini dan itu. Orang yang pakai jam, juga lebib menghargai waktu,” tambah nenek meyakinkan. “Lihat tuh mami. Dari kecil, dari SD kelas 1 dia gk pernah gk pake jam kalau keluar rumah. Padahal dulu, dia gk bisa baca jam,”
Lanjutkan membaca “Jam Tangan”It’s My Dream, Mas !
It’s my dream mas, not her!
Belakangan, publik diramaikan dengan serial layangan putus. Serial yang diadaptasi dari sebuah novel. Aku sendiri membaca cerita layangan putus lewat FBG, cukup lama. Awalnya juga tidak tahu. Gara-gara, Mbak Ika yang sudah duluan membaca, menceritakannya ke aku.
“Seru de. Dari kisah nyata. Keren banget. Aku rasanya pengin ngamuk ke lakinya,” cerita mbak Ika dulu. Karena penasaran, akupun ikut mencarinya. Kubaca cerita demi cerita. Aku sedikit terhanyut dalam ceritanya. Ikut kesal. Tapi tidak sampai mendarah daging.
Lanjutkan membaca “It’s My Dream, Mas !”Sebentar Lagi Sekolah
Anak-anak sekolah sudah pada masuk ya? Gimana ibu-ibu apa sudah mulai waras?
Tulisan tersebut muncul di status sosial media salah seorang teman. Rumahku yang tidak jauh dari Sekolah Dasar, memang sudah mulai ramai di pagi hari dan menjelang siang. Sependek yang aku tahu, jam belajar mereka masih belum normal seperti dulu. Errr, atau ini jam belajar new normal ya?
Lanjutkan membaca “Sebentar Lagi Sekolah”Outer WISE by ArtaCraft
Enak ya, tinggal foto, posting, udah deh nanti ada yang endorse. Hmmmm, mungkin masih ada yang berpikir seperti itu. Tapi dibalik foto-foto yang bagus, pasti ada kerja keras yang luar biasa. Belum lagi, kalau seseorang sudah fokus sebagai content creator. Aku yakin, mereka juga pasti pusing saat ide tidak muncul juga.
Lanjutkan membaca “Outer WISE by ArtaCraft”Sakit
“De, Cinta nih, badannya panas,” kata ibu. Aku terkejut. Karena malam ini, Cinta rencananya menginap di kamar nenek. Kupegang kening Cinta, wah kalau termotangan lumayan nih. Penginnya langsung kasih obat penurun panas. Segera kuambil termometer di laci lemari. 37,1 derajat. Masih belum perlu obat.
Lanjutkan membaca “Sakit”