Zona N pekan ke dua, sedang dilewati. Ada yang berbeda lagi dari pekan-pekan sebelumnya di Hexagon City. Kami para Hexagonia hampir berada di akhir perkuliahan. Saatnya kami merayakan dan berbahagia bersama-sama. Tak hanya dengan tetangga satu Co House, tapi juga denan tetangga satu cluster lainnya.
Lanjutkan membaca “Zona N Pekan 2 : Tasyakuran untuk Selebrasi Cluster”Tag: iburumahtanggabahagia
Mancing Terus !
“Awal bulan depan, ada wacana mancing di Samarinda,” suami sambil bersiap-siap. “Udah lama gak mancing nih,” tambah suami saat melihat reaksiku yang kebingungan.
“Bukannya Sabtu kemarin kita habis mancing? Terus ini kan baru pulang mancing,” tanyaku balik. Aku sebenarnya tidak melarang, hanya bingung dengan kalimat sudah lama tidak mancing.
“Ya, kan sayang tau kalau mancing yang seperti itu gak berasa mancing buat kakak. Udah berapa bulan nih gak mancing,” kata suami dengan tatapan memelas. Aku tertawa.
Lanjutkan membaca “Mancing Terus !”Pasar Malam
Salah satu hiburan yang sederhana, tapi tetap menyenangkan. Pasar malam yang ada dibayanganku saat kecil adalah taman hiburan. Ada komidi putar, bianglala, dan aneka permainan lainnya. Sejak kecil, aku ingin sekali menghabiskan banyak waktu di pasar malam. Pada kenyataannya, aku tidak pernah melakukannya bersama bapak. Ada banyak alasan kenapa, hiburan ke pasar malam tidak pernah kami lakukan.
Lanjutkan membaca “Pasar Malam”Mengelola Menu Sehat untuk Sekeluarga Sesi 2
Hari ini adalah materi lanjutan dari sesi minggu lalu “Mengelola Menu Sehat untuk Sekeluarga”, yang aku tulis di sini. Di sesi kedua ini, Food Preparation adalah materi utamanya. Food preparation adalah metode mempersiapkan bahan baku mentah menjadi bahan siap masak. Ini dilakukan untuk memudahkan proses memasak. Tak hanya itu, dengan Food preparation kita cenderung menghemat pengeluaran belanja mingguan. Dan kebanyakan, food preparation dilakukan untuk satu minggu.
Lanjutkan membaca “Mengelola Menu Sehat untuk Sekeluarga Sesi 2”Jelajah Kota Balikpapan : Pemancingan KM 24
Pemancing Keluarga Bowleh kembali hadir. Sudah lama kami tidak memancing bersama. Kali ini, aku dan keluarga mengunjungi sebuah kolam pemancingan di Jalan Soekarno Hatta KM 24. Kolam pemancingan ini berada di kawasan Panti Asuhan Yaumiddin.
Sebelum menuju kolam pemancingan, kami mampir ke rumah Bibi Marni untuk sholat dan makan siang serta menjemput Bibi.
Lanjutkan membaca “Jelajah Kota Balikpapan : Pemancingan KM 24”Sayur Favorit
Menu apa yang tidak membosankan dan masih suka dinikmati hingga saat ini? Kalau aku sayur bening bayam adalah menu paling aman. Untukku sendiri ya. Bukan anak-anak dan keluarga di rumah, he-he.
Saat aku kecil, dalam seminggu ibu bisa dua sampai tiga kali memasak sayur bening. Selain simple dan cepat dalam memasaknya, aku termasuk anak yang susah sekali menerima sayuran dalam menu makanku. Sebenarnya sayur bayam juga tak langsung aku makan. Tapi ibu selalu menyelipkannya dengan memotong kecil-kecil. Sehingga aku bisa makan tanpa rasa ragu.
Lanjutkan membaca “Sayur Favorit”Perpustakaan
“Gara-gara TTM Perpustakaan, jadi ada yang tanya-tanya,”
Kurang lebih kalimat itulah yang kubaca melalui notifikasi grup telegram.
Lah, kapan ada TTM Perpustakaan, batinku. Aku pun segera membukan FBG. Dan ternyata, aku terlewat satu tema TTM. Belakangan aku memang tak banyak membuka sosmed. Untuk chat pribadi saja, aku harus membalas cukup lama. Hiks-hiks. Bukan tanpa alasan, anak-anak belakangan meminta jatah juga saat mamanya memang hp. Alhasil, harus mengalahkan jam online dulu, supaya mereka tak ikut-ikutan.
Lanjutkan membaca “Perpustakaan”Banjir Oh Banjir
Banjir adalah kata yang sangat jarang kudengar saat kecil. Entah karena wilayah Balikpapan yang terdampak banjir sedikit atau karena zaman dulu tak ada media sosial. Sehingga berita banjir tak mudah didapat seperti sekarang.
Atau bisa juga karena perkembangan, banyaknya rumah dan gedung yang di bangun, berakibat banjir mudah ditemui di berbagai sudut kota. Seperti belakangan ini, banjir di Balikpapan mudah sekali terjadi. Meski waktu surutnya juga cepat, tapi tetap saja banyak rumah yang terdampak.
Lanjutkan membaca “Banjir Oh Banjir”Cerpen : Terbanglah Tinggi, Mimpiku
“Kamu kok gak cari info Ty. Katanya mau kuliah di Jawa. Kalau diem-diem gini mending kuliah di sini aja.” Kalimat Om Rio membuatku dan Tya tersentak. Kedua orang tua Tya adalah perantauan dari pulau Jawa. Buat mereka, anak-anaknya harus bersekolah di pulau Jawa. Biar punya pengalaman jauh dari orang tua. Bertolak belakang dengan kedua orang tuaku. Bahkan menjelang ujian nasional, aku belum memutuskan akan melanjutkan di mana nantinya.
Lanjutkan membaca “Cerpen : Terbanglah Tinggi, Mimpiku”Cerpen : Mading Sekolah
“Ayo pulang sekarang!”
Tia membuyarkan lamunanku. Sudah lima belas menit aku menunggunya di kantin sekolah. Aku menunggunya selama ini, bukan hanya karena ia sahabatku. Tapi karena rumah kami yang satu blok dan pagi ini aku menumpang untuk pregi sekolah.
“Gak nunggu Febri?” tanyaku sambil mengikutinya ke parkiran motor.
“Gak, dia diajak ikut lomba mading,” kata Tya sambil menyerahkan helmku.