Membacakan Nyaring – Roosie Setiawan, Kembangankan Keterampilan Literasi

Siapa yang suka membaca buku bersama anak-anak? Aku! Siapa yang suka berusaha membacakan nyaring anak-anak, meski mereka sibuk dengan mainannya? Aku! Siapa yang tetap percaya diri membacakan nyaring, tapi belum pernah mencoba ikut workshop read aloud? Ya, aku! *sungkem*. Agak lain ya memang.  

Membaca buku adalah hobiku. Jujur saja aku dulu merasa tidak perlu mengikuti workshop atau training. Karena aku membaca buku untuk diriku sendiri. Memberikan kebahagian, memberikan penghargaan dan self reward. Yups, membeli dan membaca buku adalah salah satu self reward untuk diriku sendiri. Yang sudha bekerja keras. Ceileh.  Tapi semua berubah ketika banyak sekali aku melihat praktisi-praktisi pendidikan atau pencinta buku yang menunjukkan betapa menyenangkannya memaksimalkan membaca dengan teknik membacakan nyaring. 

Lanjutkan membaca “Membacakan Nyaring – Roosie Setiawan, Kembangankan Keterampilan Literasi”

Sahabat

Seperti yang banyak kita ketahui, sahabat biasanya lebih dekat dari seorang teman. Dan biasanya sahabat jauh mengenal karakter kita dibandingkan teman. Lalu apakah semua orang memiliki sahabat? Mungkin iya, tapi mungkin saja tidak. 

Jika jalan-jalan kembali ke memori masa kecil, tampaknya aku memiliki beberapa sahabat perempuan dan laki-laki. Sayangnya yang perempuan, sering kali membicarakanku di balik wajah manisnya. Aku marah? Tidak. Tampaknya riska kecil sadar, tidak ada gunanya marah pada orang-orang yang manis di depan. Lucunya aku selalu mengatakan ke orang-orang, bahwa mereka sahabatku. Tapi hanya di mulut saja. Tidak dari hati. Saat remaja, juga tidak jauh berbeda. Hanya saja, aku tidak perlu memberikan pernyataan siapa saja sahabatku. 

Lanjutkan membaca “Sahabat”

Perempuan Punya Sifat Maskulin, Emang Boleh?

Perempuan akan jadi maskulin saat tidak ada sosok laki-laki yang jadi andalan. Kalimat itu pernah mampir di beranda media sosialku. Menurut laman wikipedia, maskulin tidaklah sama dengan jenis kelamin. Baik laki-laki dan perempuan dapat memiliki sifat maskulin. Contohnya keberanian, kemandirian dan ketegasan. 

Lalu apakah salah saat perempuan memiliki sifat maskulin? Menurutku tidak. Karena seperti yang dijelaskan di atas, maskulin tidak sama dengan jenis kelamin. 

Lanjutkan membaca “Perempuan Punya Sifat Maskulin, Emang Boleh?”

Di Balik Jendela – Eunice Sonie, Awas Ada Monster!

Apa jadinya kalau bumi dikuasai makhluk asing. Bagaimana jadinya kalau makhluk asing itu memakan manusia-manusia yang ditemuinya. 

Lisa seorang ibu muda yang dunia penuh warna. Suami yang baik dan menyayanginya, serta anak yang aktif dan pandai. Keluarga kecilnya sangat bahagia. Lisa sangat bangga atas pencapaian keluarganya. Omar, anak semata wayangnya memberikan kemajuan pesat dalam perkembangannya. 

Lanjutkan membaca “Di Balik Jendela – Eunice Sonie, Awas Ada Monster!”

Malam yang Menegangkan – Tere Liye

Malam yang Menegangkan. Apa jadinya kalau buku anak-anak tapi covernya tampak misterius? Itulah yang tampak pertama kali tersirat saat melihat buku anak-anak karangan Tere Liye yang berjudul Malam yang Menegangkan. Jujur, agak kaget tahu Tere Liye bikin buku anak-anak. Hehe.

Anak-anak bakal takut gak ya? Jangan-jangan nanti anak-anak malah gak mau baca bukunya karena takut. Dikira cerita horor. 

Lanjutkan membaca “Malam yang Menegangkan – Tere Liye”

Bibi Gill (Unedited Version) – Tere Liye, Ujian Kehidupan

Bibi Gill. Salah satu pengajar di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi. Penyamar dan petarung terbaik dari yang terbaik. Di buku ini, perjalanan Bibi Gill diceritakan. Sebaiknya buku ini dibaca setelah membaca buku yang berjudul Si Putih. Karena kalau membacanya setelah Matahari Mirror, ceritanya jadi mundur ke belakang.

Perjalanan Si Putih dan Nou terpisah oleh dinding pembatas, kembali dilanjutkan bersama Pak Tua dan Bibi Gill. Awalnya Bibi Gill tidak mau membawa Pak Tua dan Si Putih. Buat apa? Pasti merepotkan! Tapi Pak Tua memaksa. Si Putih tanpa Nou, tidak akan berarti apa-apa. Karena bondinglah si Putih bisa memiliki kekuatan. Pak Tua juga mengatakan ingin sekali membuat buku mengenai Bibi Gill. Jadi keikutsertaannya akan mempermudah pembuatan naskah Pak Tua. 

Lanjutkan membaca “Bibi Gill (Unedited Version) – Tere Liye, Ujian Kehidupan”

Kurikulum Merdeka Belajar, Ajak Siswa Kreatif dan Inovatif

“Kurikulum Merdeka ini, bikin orang tua repot!” kata salah satu wali murid di whatsapp grup kelas Cinta. 

Pendapat serupa dulu juga pernah dilontarkan mbak Ika, kakak keduaku yang punya tiga orang anak. Ia harus membersamai ketiga anaknya. Kalau bisa dibagi tiga, mungkin dia memilih dibagi tiga saja, ha-ha. Apalagi saat pandemi dulu, ketika semuanya harus sekolah secara daring. Fiuh! 

Sependek yang aku tahu, Kurikulum Merdeka Belajar, sudah mulai diimplementasikan pemerintah sejak tahun 2022. Tujuannya untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi kompetensi murid-murid. 

Lanjutkan membaca “Kurikulum Merdeka Belajar, Ajak Siswa Kreatif dan Inovatif”

Lumpu (Unedited Version) – Tere Liye, Dendam yang Tidak Pernah Hilang

Lumpu, salah satu pemilik kekuatan dari Klan Aldebaran. Ia sangat marah karena delapan belas tahun lalu Mata, Selena dan Tazk mencuri cawan keabadian di Klan Nebula. Meski sebenarnya Selenalah yang gelap mata mencurinya, tapi Mata dan Tazk termasuk dalam rombongan itu. Saat cawan keabadian dilepaskan dari tempatnya, Mata mengorbankan dirinya untuk mempertahankan Klan Nebula dari amukan raksasa. Sama seperti leluhurnya dulu. 

Setelah berhasil mengunci kembali para raksasa, tubuh Mata mulai lemah. Agar ia bisa bertahan, Selena meminumkan cairan hijau dari cawan untuk Mata. Cairan itu tidak menyembuhkan, tapi berhasil memberi kekuatan Mata beberapa waktu. 

Lanjutkan membaca “Lumpu (Unedited Version) – Tere Liye, Dendam yang Tidak Pernah Hilang”

Menyusui dan Menyapih, Momentum Sejuta Cinta

Scroll……. 

Scroll….. 

Scroll… 

Siapa yang punya hobi scroll? Tos dulu yuk! Selain suka scrolling di media sosial, aku juga suka scrolling di galeri handphone. Ngapain? Ngeliatin foto-foto yang ada. Saking seringnya mengabadikan momen, aku selalu lupa untuk memilih foto-foto. Jadi jangan kaget kalau ada banyak foto di galeriku. 

Memilih isi galeri, buatku sangat memakan waktu. Kayaknya harus fokus dan tidak boleh diganggu. Karena sekali diganggu, maka akan kembali menumpuk. He-he. 

Lanjutkan membaca “Menyusui dan Menyapih, Momentum Sejuta Cinta”

Manis-Manis di Zona Aman Makanan

Comfort Food adalah istilah yang biasa digunakan untuk makanan yang jadi obat kangen. Makanan ini biasanya dipilih mengingatkan pada rumah atau kenangan yang telah lalu. Nah, hati yang sedang gundah gulana, saat bertemu dengan comfort food, biasanya akan lebih damai. 

Suamiku misalnya, comfort foodnya adalah mie goreng. Cuaca hujan, bikin mie goreng. Bingung makan apa, bikin mie goreng. Bukan mie instan lho. Itu mie goreng kiloan yang beli di pasar. Mie instan biasanya jadi pilihan terakhir kalau stok mie di pasar hilang. He-he.

Lanjutkan membaca “Manis-Manis di Zona Aman Makanan”