Selena (Unedited Version) – Tere Liye, Petualangan Miss Keriting

Selena. Jika sebelumnya di serial petualangan dunia pararel kita menikmati perjalanan Raib, Seli dan Ali, di cerita kali ini perjalanan guru matematika merekalah yang akan di ceritakan. 

Selena, gadis kecil yang tinggal di Distrik Sabit Enam. Distrik yang miskin dan alam yang tandus. Kedua orang tua Selena sangat miskin. Untuk kehidupan sehari-hari saja mereka kesulitan. Suatu hari, ayahnya jatuh sakit dan meninggal. Setahun kemudian, ibunya juga meninggal dan memberikan wasiat agar Selena mengunjungi pamannya di kota Tishri. Di sana, kehidupan remaja 15 tahun ini mengalami perubahan. 

Lanjutkan membaca “Selena (Unedited Version) – Tere Liye, Petualangan Miss Keriting”

Duta Pemuda, Kembangkan Bakat dan Potensi Diri

Duta Wisata, Duta Pemuda, Duta Anti Narkoba, hmmm Duta apalagi nih? Pastinya banyak ya! Kegiatan seperti duta-duta ini, tentu memberikan kegiatan positif buat anak-anak muda. Biasanya mereka-mereka yang aktif dalam kegiatan sejenisnya, memiliki visi dan misi ke depan. Bukan hanya untuk mereka sendiri, tapi juga lingkungan sekitarnya. 

Salah satu sepupuku, punya keinginan kuat mengikuti ajang tersebut. Ia pun rajin mencari informasi. Saat lulus SMA, barulah dia benar-benar fokus untuk mencoba mendaftar. Salah satu kesempatan yang belum lama ia ikuti adalah Duta Pemuda. 

Lanjutkan membaca “Duta Pemuda, Kembangkan Bakat dan Potensi Diri”

Carval yang Jadi Kenangan

Anak kelahiran tahun 90an, tampaknya akrab dengan alas kaki merk Carvil. Alas kaki yang satu ini didesain untuk bertualang di alam. Kalau kata ibuku sih, sandal gunung. Nah, saat itu aku yang masih sangat kecil, tentu tidak paham dengan merek. Iklan sandal Carvil beredar di mana-mana. Tentu saja, ibuku termasuk orang yang penasaran, sebagus apa sih sandalnya. 

Kebetulan di kampungku, ada satu keluarga kaya yang sering membicarakannya. Kami tetangganya, kebanyakan mengandalkan reviewnya untuk barang-barang yang harganya tidak normal untuk dibeli kala itu. Kalau dia bilang, ini bagus buat dibeli, sesuai harganya, dan review positif lain, maka saat ada uangnya dan memang butuh kami akan membelinya. Tapi kalau dia bilang, “menang harga aja nih. Gak enak dipakai, dan bla, bla, bla” dijamin, barang itu minim sekali akan dibeli. Seperti influencer masa kini lah ya. Ha-ha. 

Lanjutkan membaca “Carval yang Jadi Kenangan”

Komet Miror (Unedited Version) – Tere Liye, Pencarian Pusaka Pemburu

Setelah bertualang di Klan Komet, sampailah ketiga sahabat di penghujung ujian. Setelah sampai di Pulau Hari Minggu ketiga sahabat ini ditipu habis-habisan oleh Max, yang ternyata adalah si Tanpa Mahkota. Ketiga remaja ini terikat tali perak. Tidak bisa bergerak. Semakin bergerak maka tali perak akan semakin kencang mengikat mereka. 

Tanpa sepengetahuan Ra dan Seli, Ali yang selama ini menyimpan cermin berbentuk berlian milik Batozar mengeluarkan dari sakunya. Batozar yang berada di seberang cermin, sedang asyik melukis. Ia menyadari kalau pemegang cermin di seberang butuh bantuannya. Ia pun segera menuju cermin seberang. 

Lanjutkan membaca “Komet Miror (Unedited Version) – Tere Liye, Pencarian Pusaka Pemburu”

Jangan Pisahkan!

Baru saja aku melihat postingan dari warga negara asing yang dipisahkan dari anaknya. Sebagai ibu, tentu saja aku ikut tergerak. Aku mencari-cari, apa sih yang lagi viral ini. Oh ternyata, berhubungan dengan pelakor. Ini membuat banyak perempuan, terutama ibu, ikut meradang. 

Bagaimana bisa, menjauhkan seorang anak dari ibunya? Di mana letak hati nuraninya? Eh, ya gak punya, makanya jadi gitu kan dia!

Lanjutkan membaca “Jangan Pisahkan!”

Pinjam Ya!

“Ternyata jam yang rosegold itu mati lho,” kata ibuku. 

“Oh ya? Berarti pinjamin yang lain saja,” kataku ke ibu. 

“Gak mau. Anaknya maunya yang itu. Kata dia, cuma buat gaya-gayaan aja. Kalau mau liat jam tetap ke HP,” terang ibuku. 

Percakapanku dan ibu beberapa hari lalu sampai sekarang masih sering terngiang di kepala. Aku yang sejak kecil selalu memakai jam tangan, memang memanfaatkan sebagai mana mestinya. Sebagai petunjuk waktu. Apalagi aku yang sering mencatat kegiatan harianku, penanda waktu ini cukup penting. Meski tidak semua bisa berjalan sebagai mana mestinya, tapi semua bisa tertata. Jam sebagai aksesoris, jauh dari kamusku. Tapi itu aku ya. Orang lain belum tentu sama. Bukti kasusnya adalah orang terdekatku. 

Lanjutkan membaca “Pinjam Ya!”

FB Down, Panik Gak?

FB Down! Panik gak? panik gak? Paniklah, masa gak? Mungkin saja. Tapi pasti tidak semua orang.

“Sayang tidur kah? Coba log in FB, kok gak bisa?” Muncul pesan chat dari suami.

“Tidoor kah? Kok FB gak bisa ya?” Tidak lama mbakku juga mengirimkan pesan serupa. 

Aku yang lagi asyik nonton podcast Denny Sumargo jadi beralih untuk membuka aplikasi Facebook di handphone. Lah, terlog out! Aku mencoba kembali log in, bisa tapi sayang tampilannya seperti akun baru. Tidak seperti bisanya.

Lanjutkan membaca “FB Down, Panik Gak?”

Mocca Latte Salted Caramel di Kopi Kenangan

Menyambut bulan Ramadan, Kopi Kenangan mengeluarkan varian baru lho. Kali ini beberapa menu muncul dengan variasi blewah. Biar buka puasa makin segar kali ya. Tapi karena blewah bukan buah yang aku suka, maka varian baru ini tidak akan coba kucicipi. Ha-ha

Setelah berbulan-bulan lebih banyak memilih minum varian latte, aku membutuhkan sesuatu yang baru. Kenapa gak cari coffee shop lain? Alasannya sederhana, karena yang ada drive thru Kopi Kenangan dekat rumah. Aku bisa memesan lewat aplikasi dan tinggal ambil ke outletnya tanpa harus turun dari kendaraan.

Kalau ada yang mudah, kenapa pilih yang susah kan! 

Lanjutkan membaca “Mocca Latte Salted Caramel di Kopi Kenangan”

Komet (Unedited Version) – Tere Liye, Setiap Hari Ada Ujiannya

Setelah mengetahui dari Batozar kalau Si Tanpa Mahkota akan pergi ke Klan Komet, Raib, Sely dan Ali segera memberi tahu Av, Miss Selena dan yang lain. Klan Bulan, Matahari dan Bintang segera melakukan pertemuan. Mereka harus segera memutuskan, akan melakukan apa nantinya. 

Di klan Matahari, pertemuan dilakukan. Ternyata festival bunga matahari kembali dilakukan. Hanya saja, kedatangan tiga sahabat kali ini dilakukan saat penutupan. Di mana para peserta akan memetik bunga matahari. 

Lanjutkan membaca “Komet (Unedited Version) – Tere Liye, Setiap Hari Ada Ujiannya”

Milkbun, Roti Sobek dengan Toping Susu yang Melimpah

“Jangan suruh aku bikin yang lagi viral itu ya! Aku mau persiapan bikin tester kue kering!”

Tulis salah satu teman SMAku yang berprofesi baker. Saat membacanya aku mencoba menerka-nerka, apa sih kue yang lagi viral? Cromboloni, kayaknya dia sudah pernah open PO. Setelah mencari informasi ke sana kemari, ternyata yang dimaksud adalah Milkbun. Kenapa juga aku gak tanya langsung sih! Ha-ha. 

Lanjutkan membaca “Milkbun, Roti Sobek dengan Toping Susu yang Melimpah”