Pemakaian Amazfit Bip S Setelah 2 Tahun

Jam analog, jam digital atau smartwatch? Mana yang paling kamu suka? Sejak kelas 1 SD aku sudah menggunakan jam tangan saat sekolah atau jalan-jalan. Saat kebanyakan anak-anak seumurku malas menggunakan jam, aku dengan senang hati menggunakannya.

Bisa jadi karena ibu dan bapakku adalah pengguna jam tangan yang setia. Makanya aku juga terikut. Bahkan seorang teman SD yang pernah bertemu denganku, menunjukkan keheranannya. “Setia banget ya. Dari SD aku kenal kamu, sampai kerja gk pernah kosong itu tangan dari jam,” katanya setelah bertahun-tahun kami tidak bertemu.

Kalau dia tidak berkata seperti itu, aku malah tidak menyadari kalau aku selalu menggunakan jam setiap hari.

Lanjutkan membaca “Pemakaian Amazfit Bip S Setelah 2 Tahun”

Review Hello – Tere Liye

Ebook Hello – Tere Liye

Hello, it’s me

I was wondering if after all these years you’d like to meet

To go over everything

They say that time’s supposed to heal ya, but I ain’t done much healing

Hello, can you hear me?

I’m in California dreaming about who we used to be

When we were younger and free

I’ve forgotten how it felt before the world fell at our feet

There’s such a difference between us

And a million miles

Hehehe, jujur saja setiap membaca judul novel ini aku selalu terngiang sama lagunya mbak Adelle (duh, akrab). Dan karena lagu ini juga aku berasumsi kalau novel ini akan bercerita sedih. Kisah seseorang yang masih mencinta tapi terpisahkan.

Lanjutkan membaca “Review Hello – Tere Liye”

Bergaya Sesuai Isi Dompet

“Bergayalah sesuai isi dompetmu.” kata ibuku suatu hari. Ibu bukan sedang marah padaku. Tapi hanya mengingatkan. Bahwa banyak hal bisa terjadi seketika. Kita tidak boleh merasa di atas angin. Masalahnya aku berat, angin semilir tak mungkin mampu mengangkatku 😌.

Tapi ada yang menggelitikku. Tampaknya petuah bergaya sesuai isi dompet tidak lagi cocok dengan keadaan saat ini. Di mana orang-orang yang menyukai cashless bermunculan. Dompet bisa jadi kosong, tapi isi rekeningnya gendut. 🤪🤣

Lanjutkan membaca “Bergaya Sesuai Isi Dompet”

Review Selamat Tinggal (Unedited Version) – Tere Liye

Tidak ada sinopsis. Anggap saja surprise saat membacanya.

Buku sebaiknya tidak dibaca oleh:

1. Kalian yang sedang patah hati

2. Kalian yang cinta pertamanya ambyar

3. Kalian yang tertipu kepalsuan.

Begitulah tulisan yang tertera di ulasan playbook. Deg. Aku bukan pesimis dengan versi yang belum dieditnya, tapi aku khawatir baper. Aku anaknya gampang terbuai dengan cerita di buku-buku. Makanya, aku selalu menghindari buku-buku romantis. Boleh sih romantis, tapi jangan bertele-tele dan harus happy ending. 😏

Tapi kan aku gak mengalami ketiganya, maka tekadku bulat untuk kembali membeli versi ebooknya.

Lanjutkan membaca “Review Selamat Tinggal (Unedited Version) – Tere Liye”

Aku Baik-Baik Saja!

Sebagai ibu-ibu, tentu aku paham bagaimana mentalnya yang sering terjun payung. Mendengar kata-kata orang, mengurus anak-anak serta suami dan rumah.

Aku baik-baik saja kok.

Aku kenapa begini.

Aku cuma lagi capek!

Atau ada suara hati lain yang bersuara? Banyak! Ya gak? 😁

Tidak semua istri, punya kesempatan untuk dirinya sendiri. Ya karena memang tidak semua istri, diberi support system yang kuat.

Lanjutkan membaca “Aku Baik-Baik Saja!”

Review Buku : Yang Telah Lama Pergi – Tere Liye

Cover Yang Telah Lama Pergi – Tere Liye yang dibaca dengan ereader

Disclaimer : review ini kadang-kadang mengandung unsur spoiler.

Melihat cover buku ini muncul di beranda playbook, kok kayaknya sayang buat diabaikan. Apalagi penulisnya Tere Liye. Entah kenapa aku selalu cocok dengan karya-karyanya.

Yang Telah Pergi. Apa yang ada dibenakmu saat membacanya? Kehilangan. Itu kata yang pertama terbesit dipikiranku. Mungkin kehilangsn pasangan, orangtua, anak. Entah, judul-judul buku Tere Liye kadang tidak sesuai dengan prediksi awalku.

Lanjutkan membaca “Review Buku : Yang Telah Lama Pergi – Tere Liye”