Setelah mengetahui dari Batozar kalau Si Tanpa Mahkota akan pergi ke Klan Komet, Raib, Sely dan Ali segera memberi tahu Av, Miss Selena dan yang lain. Klan Bulan, Matahari dan Bintang segera melakukan pertemuan. Mereka harus segera memutuskan, akan melakukan apa nantinya.
Di klan Matahari, pertemuan dilakukan. Ternyata festival bunga matahari kembali dilakukan. Hanya saja, kedatangan tiga sahabat kali ini dilakukan saat penutupan. Di mana para peserta akan memetik bunga matahari.

Tidak diduga, tidak disangka, bunga matahari tumbuh pertama kali di atas stadion klan matahari. Dan ternyata Si Tanpa Mahkota, Thamus dan pengikut lain yang masih setia, datang ke stadion. Yang ingin mereka lakukan adalah memetik bunga matahari. Tujuannya tentu saja membuka portal menuju klan komet.
Raib dan semua pendukungnya berusaha mati-matian untuk menghentikan rencana Si Tanpa Mahkota. Sayangnya semua kalah. Si Tanpa Mahkota berhasil memetik bunga matahari untuk pertama kalinya. Ia pun segera membuka portal ke pulau dengan tumbuhan yang aneh.
Tanpa berpikir panjang, Ali segera mengikuti si Tanpa Mahkota, yang kemudian diikut oleh Sely dan kemudian Raib. Tentu saja, ini di luar perkiraan Av dan lainnya. Ketiganya kembali bertualang, tanpa tahu akan disambut dengan rintangan apa.
Setelah melewati portal, mereka tiba di sebuah pulau. Pulau itu tampaknya tidak berpenghuni. Ketiga sahabat yang kelaparan ini mencoba mencari makanan agar bisa dinikmati. Ali menemukan sekeranjang apel tanpa pemilik. Raib tentu saja menolak dan melarang Ali memakannya. Ia lebih baik mati kelaparan dari pada mencuri. Di bawah hujan badai, ketiga anak remaja ini kedinginan sekaligus kelaparan. Tidak berapa lama, datanglah seorang kakek tua, ia mengenalkan diri sebagai Paman Kai. Paman Kai mengajak ketiga anak ini menuju rumahnya, yang ternyata berada di bawah pulau. Tidak hanya sendiri, Paman Kai hidup bersama warga lainnya. Ternyata mereka berada di Pulau hari Senin.
Ketiga remaja ini segera bertanya, dimanakah letak pulau dengan tubuhann yang aneh, Paman Kai berkata tidak tahu dan menyarankan anak-anak menuju Pulau hari Selasa. Mereka pun melanjutkan perjalanan. Di Pulau Hari Selasa, ketiga remaja ini kembali bertemu dengan Kakek Kai, yang ternyata saudara kembar Paman Kai. Petualangan masih terus berlanjut. Di setiap pulau, mereka bertemu dengan saudara kembar paman Kai, yang namanya juga sama. Hanya panggilan depan saja yang berbeda-beda.
Di Pulau Hari Rabu, ketiga remaja ini bertemu dengan seorang pemuda bernama Max. Max diserang perompak. Karena ditolong Ra, Sely dan Aly, ia merasa berhutang budi. Max mau menjadi supir kapal alias kapten pribadi mereka. Tugasnya hanya mengantarkan saja. Tidak ikut berpetualang di setiap pulau. Dan ternyata gugusan pulau ini disebut sebagai komet. Maka sebenarnya mereka sudah sampai di klan komet.
Setelah sampai di Pulau Hari Sabtu, barulah ketiga remaja ini tahu bahwa setiap pulau memberikan ujian untuk mereka. Karena sudah sampai di hari Sabtu, mereka tinggal menyelesaikan satu ujian lagi untuk bisa menuju portal Klan Komet Minor. Di ujian terakhir, kakek Kay bisa membuka portal tersebut dengan satu cara, yaitu membunuh Paman Kay dan Bibi May. Tentu saja Ra, Sely dan Ali tidak mau melakukannya. Mereka lebih memilih pulang ke klan Bulan dengan tangan kosong dari pada harus membunuh kedua kakek nenek yang sudah sangat baik pada mereka.
Ternyata keputusan itu sangat tepat. Karena ketiganya tidak mau membunuh, mereka diizinkan melewati portal. Ketiga remaja pun melewati portal, diikuti oleh Max.
Sayang seribu sayang, Max ternyata adalah Si Tanpa Mahkota yang sedang menyamar. Ia sudah pernah melakukan perjalanan ini dua ribu tahun lalu. Hanya saja, ia gagal diujian terakhir dan dikembalikan ke Klan Bulan. Kali ini ia memanfaatkan kebaikan dan kepolosan tiga sahabat. Karena portal sudah dibuka, makanya ia bisa melewati dengan mudah.
Di pulau dengan tumbuhan aneh, Si Tanpa Mahkota membuka portal menuju klan Komet Minor. Ra, Sely dan Ali sedang terikat. Mereka tidak bisa mencegah, si Tanpa Mahkota pergi ke Klan Komet Minor.
Judul : Komet (Unedited Version)
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Tere Liye
Terbit : November 2018
Halaman : 388
Harga Ebook : Rp 44.400,- (diskon menjadi Rp 36.852)