Siapa nih, anak Balikpapan yang baru dengar nama Pantai Brimob? Akulah! Ha-ha. Hampir 36 tahun hidup di Balikpapan, aku baru mendengar nama Pantai Brimob tadi pagi. Saat suami mengabari untuk menjemputnya di sana.
Akupun bertanya-tanya, di mana letak pantai itu. Suami yang kelahiran kota tetangga, tentu saja tidak tahu. Tapi aku menduga-duga, kalau pantai tersebut terletak di dekat lapangan SPN. Lewat om google, aku mendapatkan lokasinya secara presisi. Hanya saja, tidak ada foto yang menyertai.

Setelah sampai di sana, suami langsung mengirimkan lokasi pantai. Dan benar dugaanku, lokasinya memang dekat sekali dengan Lapangan SPN Brimob di Jl Jendral Sudirman, Balikpapan Selatan.
“Memang boleh masuk ke dalam?” tanya ibuku saat mengetahui letak posisi pantai yang berdekatan dengan markas Brimob.
“Ya kalau ditanya, kita kan memang mau jemput nek,” jawabku.
Untuk menuju ke pantai, pengunjung memang harus melewati pos Brimob. Tapi tenang saja, bapak-bapak polisi tidak ada yang bertampang songong atau menakut-nakuti kok. Sebagai tamu, kita tentu wajib untuk bersikap sopan ya.
Pantai Brimob ini, mungkin karena terletak di kawasan kepolisian, membuat pengunjungnya sangat sedikit. Bahkan saat aku datang menjemput suami, yang datang hanya suami dan teman-temannya.

Menurut informasi dari salah satu Brimob, pantai ini terbuka untuk umum. Tidak ada tiket masuk sama sekali. Namun jika kunjungan dalam jumlah banyak, maka ada biaya untuk penggunaan pendopo di sana.

Pantai Brimob lumayan bersih lho. Aku hanya menemukan secuil pecahan kaca. Kebersihan pantai ini tentu saja karena para penghuni kompleks Brimob yang beredar di banyak sudut. Pokoknya sejauh mata memandang, ada saja yang dilakukan sekelompok Brimob.

Oh iya, selain pemandangan laut, pantai ini juga memberikan pemandangan yang unik. Apalagi kalau bukan pesawat terbang yang lalu lalang dengan jarak yang cukup dekat.

Ada juga Pekarangan Pangan Lestari yang berisikan aneka macam tanaman pangan. Di sebelahnya juga ada spot duduk-duduk ala cafe Bali.
Namun yang menyedihkan adalah kondisi toilet yang tidak bisa digunakan. Air tidak mengalir dan jorok. Padahal lantai dan dinding toilet terlihat sangat bagus lho. Katanya sih di sisi P2L, ada toilet yang bisa digunakan. Tapi aku sudah keburu malas. Jadi anak-anak hanya sekadar membersihkan diri dan berganti pakaian.

Untuk berjaga-jaga, sebaiknya membawa air bilasan sendiri saat anak-anak bermain di pantai. He-he

