Zona 4 Hari ke 2 : Besok, Kita Coba Lagi!

Jika ingin mempermudah melatih kemandirian anak, kita harus punya segudang kesabaran. Benar gk nih? Ha-ha.

Tak hanya itu, support system juga sangat dibutuhkan. Tapi namanya hidup, pasti ada belokan, tanjakan, turunan dan rest area, *eh apa sih*. Nah, seperti hari ini. Kami secara dadakan berkunjung ke rumah nenek di Samarinda. Sebenarnya tidak terlalu mendadak. Pekan ini memang sudah direncanakan untuk berkunjung. Hanya saja waktu pastinya belum ditentukan. 

Lanjutkan membaca “Zona 4 Hari ke 2 : Besok, Kita Coba Lagi!”

Bagaimana Bisa Bahagia?

Kata orang, bahagia itu sederhana. Dan katanya kebahagian setiap orang tidaklah sama. Lalu apa sebenarnya bahagia? Menurutku salah satu kunci bahagia adalah bersyukur. Itulah mengapa standar bahagia setiap orang tidak sama. Karena rasa syukur kita yang berbeda-beda. Semakin banyak rasa syukur, maka semakin tinggi pula kebahagiaan yang kita rasakan. 

Aku mencoba bertanya pada diriku sendiri, bahagia bagiku seperti apa? Apakah bisa berbelanja barang yang kita inginkan? Ataukah punya kesempatan me time? Atau apalagi? 

Lanjutkan membaca “Bagaimana Bisa Bahagia?”

Definitly Love – Ayu Rianna, Hati Tak Akan Mengkhianati Cinta Sejati

Klara Lee seorang perempuan blasteran Inggris dan Korea Selatan. Sejak lahir, ia tinggal bersama ibu dan ayahnya di Inggris. Namun ayahnya meninggal saat ia berusia 8 tahun. Ibu Klara memutuskan untuk pulang ke kampung halamanya, di Korea Selatan. 

Klara tentu saja senang karena memiliki teman baru. Sayangnya sejak kecil Klara tidak pernah diajari berbahasa Korea. Maka kepindahan ke kampung halaman ibunya membuatnya harus beradaptasi dengan keras. Di sekolah, nilai-nilai Klara selalu jelek. Semua karena tidak memahami bahasa korea dengan baik. Karena itu gurunya di sekolah memberikan jam belajar tambahan. Klara beruntung, memililiki tetangga yang juga seorang guru. Tetangganya dengan sukarela memberikan pelajaran tambahan. Bahkan kedua anak kembarnya juga selalu membantu Klara. Salah satunya bernama Lee Jong Min.

Lanjutkan membaca “Definitly Love – Ayu Rianna, Hati Tak Akan Mengkhianati Cinta Sejati”

Menyusui Itu Harus Keras Kepala

Menyusuilah dengan keras kepala!

adalah kalimat yang melekat kuat di hati dan ingatanku. Sejak pertama kali aku ikut dalam sebuah kegiatan di Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia KalTim. Lah, apa susahnya menyusui sih?  Pikirku yang saat itu tidak punya pengalaman apa-apa. Mbak Ika, bisa menyusui dengan mudah.Tanpa kendala berarti. Padahal puting datar sering dijadikan alasan kesulitan menyusui. Tante dan kakak pertamaku memang tidak berhasil menyusui. Kupikir karena keduanya bekerja di ranah publik. Makanya wajar kalau kesulitan menyusui langsung. Dulu aku tidak pernah tahu kalau ASI bisa diperah dan diberikan ke bayi dengan media lain selain dot. Yang aku tahu, menggunakan dot ya berarti menggunakan susu formula. 

Lanjutkan membaca “Menyusui Itu Harus Keras Kepala”

Daisy – Ayu Rianna, Lari Bukan Solusi

Masalah tidak akan selesai jika tidak dihadapi – Liam Harper 

Daisy Tanisha seorang seniman perempuan yang terlihat begitu ramah dan menyenangkan. Namun siapa yang menyangka kalau Daisy punya tumpukan-tumpukan trauma. Beberapa trauma menjadikannya sosok yang kuat. Tapi trauma terakhir yang dihadapinya membuatnya selalu ingin berlari. Ia berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain. Tujuannya agar ia bisa hidup tenang dan terbebas dari masa lalunya yang menyakitkan. 

Cover ebook Daisy di Gramedia Digital melalui e-reader
Lanjutkan membaca “Daisy – Ayu Rianna, Lari Bukan Solusi”

Kesan Pertama Menggunakan Onyx Boox Poke 5

Setelah hampir setahun menggunakan kindle sebagai teman membaca buku, aku memutuskan untuk mencari teman barunya. Lho kenapa? Kindle tidak memuaskan? Secara keseluruhan aku sangat-sangat menyukai kindle. Kindle sangat membantuku menyelesaikan membaca buku dalam waktu singkat, kapan saja dan di mana saja. Sayangnya tidak semua ebook tersedia di Playbook. 

Sebelum memutuskan membeli, aku mencoba untuk membaca buku lewat tablet 11 inch dan smartphone. Seperti dugaan banyak orang, membaca buku dengan kedua gadget tersebut kurang mendukung. Selain berat, terlalu lama membaca dengan handphone ataupun tablet menyakiti mata (tapi kalau scrolling kok gk, eh). Selama 3 bulan inipun aku berlangganan di aplikasi Gramedia Digital. Alasannya sederhana, biar bisa baca ebook di Gramedia. Tapi karena 3 bulan ini target membaca di Gramedia Digital tidak seperti yang kubayangkan, maka aku kembali menimbang apakah bisa mencari ereader lain yang mendukung membaca lewat aplikasi Gramedia, Ipunas dan lain-lain. 

Perbandingan ukuran Kindle Paper White Gen 12 dan Onyx Boox Poke 5
Lanjutkan membaca “Kesan Pertama Menggunakan Onyx Boox Poke 5”

Bunda Sayang #9 : Zona 3 Hari 6, Jurnal Harian

Emak hobi ngejurnal apakah anak juga? Hmm, belum tentu. Salah satu di 30 aktivitas yang didiskusikan beberapa waktu lalu adalah Membuat Project Daily Schedule. Emaknya membuat daily schedule karena kebutuhan dan hobi. Butuh karena sering lupa dan terdistraksi pekerjaan-pekerjaan lain. 

Hari ini aku mulai mengajak Cinta untuk membuat daily schedule. Belum banyak, masih seputar kegiatan belajarnya dari sekolah. 

Lanjutkan membaca “Bunda Sayang #9 : Zona 3 Hari 6, Jurnal Harian”

Bunda Sayang #9 : Zona 3 Hari 5, Ngobrol

Di hari keempat ini aku memilih aktivitas bercerita kegiatan sekolah/ peristiwa seru hari ini. Ngobrol bareng Cinta paling banyak aku lakukan saat kami berkendaraan. Terutama saat berduaan di atas motor. Meski tidak saling menatap, aku merasa percakapan kami meski terlihat remeh, membuat waktu berduaan kami berbeda. 

Seperti hari ini, sepulang sekolah kedua adiknya memilih untuk tinggal. Untuk adik yang ketiga, terpaksa sih. Karena aku memang tidak mengajaknya. He-he. Selain cuaca yang agak terik, nenek juga terlihat mengantuk. Kasihan kalau harus bersiap-siap hanya untuk menjemput Cinta sebentar. Perjalanan dari rumah ke sekolah CInta tidak sampai 10 menit. Itu kalau aku yang berkendaraan, berbeda dengan papahnya yang mungkin hanya 5 menit. 

Lanjutkan membaca “Bunda Sayang #9 : Zona 3 Hari 5, Ngobrol”

Hujan (Unedited Version) – Tere Liye

“Ada orang-orang yang boleh jadi sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian.” 

Mencintai tapi tidak bisa memiliki memang menyakitkan. Tapi bukannya tidak semua cinta bisa dimiliki. 

Hujan versi yang belum diedit ini menceritakan tentang seorang gadis 13 tahun bernama Lail. Ia adalah anak semata wayang. Meski ibu dan ayahnya bekerja, ia tidak kekurangan kasih sayang. Ayahnya yang bekerja di luar kota pun selalu rajin berkomunikasi dengan anak dan istrinya. Sehingga Lail tidak merasa kesepian. 

Lanjutkan membaca “Hujan (Unedited Version) – Tere Liye”

Hari Pertama Sekolah

Bagaimana hari pertama masuk sekolahnya buk ibuk? Aman? Atau buk ibuk pusing tujuh keliling? Ha-ha. 

Sejak beberapa hari sebelumnya, aku sudah mencoba mempersiapkan diri. Karena di tahun ini ada dua anak yang bersekolah. Yang aku khawatirkan tentu saja moodku yang suka kayak air. Mengalir mengikuti hari. Mulai dari hari Kamis, aku kembali berolahraga di jam biasanya. Sebelum sholat subuh. Supaya apa, supaya di hari-hari pertama masuk sekolah aku tidak lagi terkejut atau bad mood karena batal olahraga. 

Lanjutkan membaca “Hari Pertama Sekolah”