Teori Dulu, Praktek Kemudian

Parenting++ – Kumpulan artikel grup facebook “Parenting with Elly Risman and Family”

“Mbak Riska, buku parenting apa nih yang bagus? Tadi saya lagi googling buku, eh ketemu blognya mbak Riska” tanya seorang teman via whatsapp belum lama ini.

Jlebbbbb….

Itu reaksi pertama saya ketika membaca pesan tersebut. Lanjutkan membaca “Teori Dulu, Praktek Kemudian”

Review Buku : HypnoParenting – Dr Dewi P Faeni, Mht. MM

“Kita cenderung lupa bahwa anak-anak lebih melihat contoh dari pada mendengarkan ceramah” – Roy L. Smith

“Anak-anak belajar tersenyum dari orangtua mereka” – Shinichi Suzuki

Setelah stalking timeline instagram seorang teman, saya melihat dia membaca buku HypnoParenting. Dari situ saya baru menyadari, kalau tulisan tentang buku ini masih “tergeletak” begitu saja di draft. **jitak kepala sendiri** 😤 Lanjutkan membaca “Review Buku : HypnoParenting – Dr Dewi P Faeni, Mht. MM”

Review Buku : EnSexclopedia – Elly Risman, Hilman Al Madani, Yuhyina Maisura 

Tanya Jawab Masalah Pubertas dan Seksualitas Remaja

Saat sekarang ini pertanyaan seputar pubertas dan seksualitas masih menjadi hal yang tabu. Tidak sedikit anak dan orangtua yang merasa risih jika membicarakannya. Termasuk saya. Buat orangtua saya, segala sesuatu yang berhubungan dengan seksualitas hanya boleh dibicarakan orang dewasa. Imbasnya, ketika dewasa (gak mau dibilang tua) saya kerap merasa risih. Padahal permasalahan seputar pubertas dan seksualitas sebaiknya dijelaskan orangtua pada anaknya. Lanjutkan membaca “Review Buku : EnSexclopedia – Elly Risman, Hilman Al Madani, Yuhyina Maisura “

Review Buku : Jangan Bercerai Bunda – Asma Nadia 

“Cinta sekali yang dimiliki, akankah tetap melukis senyuman. Saat pernikahan terancam aneka persoalan dan berbagai pihak dengan gigih berusaha memisahkan”

  
Siapa yang tak mengenal Asma Nadia. Pecinta buku, tentu mengenalnya. Karya-karyanya pun cukup banyak dan terkenal. Sebelumnya saya sudah membaca Catatan Hati Seorang Istri dan Catatan Hati Seorang Pengantin. Kali ini, buku yang saya pilih adalah Jangan Bercerai Bunda. Soal perceraian? Ya! Kisah-kisahnya memang menceritakan soal perceraian. Entah dari sudut pandang suami istri atau  si anak.  Lanjutkan membaca “Review Buku : Jangan Bercerai Bunda – Asma Nadia “

Review Buku : Morning, Gloria – Devi Eka 

  

Ketika saya membaca buku ini, fenomena gerhana matahari sedang terjadi. **cocok kan cover novelnya dengan gerhana matahari**asal nyambung-nyambungin aja** 😝

Buku ini cukup lama, terpajang di rak. Mungkin menunggu moment yang tepat. *halah* 

Morning Gloria, mengisahkan tentang seorang gadis bernama Gloria yang sangat menyukai fajar. Namun, ia tak menyukai senja. Baginya, senja hanya akan memadamkan semua harapannya. Tapi Gloria malah jatuh cinta pada seorang pria yang menyukai senja.

Avond adalah asisten dosen, tempat Gloaria kuliah, yang mencintai masa lalunya. Tapi, itu dulu, sebelum gadis fajar itu muncul di hadapannya. 

Kisah dalam buku ini termasuk mainstream romance. Karena sang tokoh utama akhirnya menjadi pasangan di akhir cerita dan hidup bahagia. Meski begitu, novel ini memiliki  teka-teki.

Latar belakang kisah ini mengabil lokasi di Belanda. Namun sayangnya, saya tidak merasa benar-benar ada di Balanda. **lah, kan memang belum pernah ke sama ** 🙈

Untuk kategori novel romantis, Morning Gloria tidak berhasil membuat saya baper **eaaaaaa**. Ya, mungkin karena usia atau novel yang kebanyakan saya suka terlalu mendayu-dayu dalam kisah asmara. 

Judul : Morning, Glory

Penulis : Devi Eka 

Penerbit: de TEENS 

Terbit : April 2014 

Review Buku : Mr Fox yang Fantastis – Roald Dahl 

Masih karya Roald Dahl yang judulnya Mr Fox (lagi rajin eh :p). Buku ini menceritakan tentang keluarga rubah (Mr Fox) yang diburu para peternak karena suka mencuri hasil ternaknya. Peternak-peternak itu adalah Boggis, Bunce dan Bean. Masing-masing memelihara ayam, bebek dan apel.

Ketiga peternak tersebut kesal pada Mr Fox yang selalu mencuri hasil ternak mereka. Padahal, setiap malam mereka selalu berjaga. Bahkan dengan menggunakan senjata. Namun, Mr Fox selalu mengetahui keberadaan ketiganya. Ya, indra penciuman Mr Fox memang kuat. Dengan bantuan angin, ia bisa mengetahui keberadaan seseorang.

Hingga suatu hari, ketiga peternak ini sudah berada di puncak kekesalannya. Mereka pun sepakat untuk berjaga di di dekat sarang Mr Fox. Dengan harapan, begitu Mr Fox keluar dari sarang, mereka dengan segera menembaknya. Sayang, saat itu bukan malam keberuntungan Mr Fox. Perasaannya mengatakan sesuatu yang ganjil, namun indra penciumannya tidak membaui aroma manusia.

Belum jauh keluar kandang, ia melihat kilatan senapan para peternak. Begitu menyadari, Mr Fox langsung kembali ke sarang. Namun, ekornya sempat terkena tembakan. Di dalam sarang, Mr Fox memperingatkan istri dan anak-anaknya untuk tidak keluar kandang. Tapi siapa sangka kalau para peternak malah memilih berkemah di depan sarang. Tak hanya itu, mereka juga menggunakan sekop dan buldoser untuk menggali sarang keluarga. Mr Fox dan keluarganya dengan gesit terus menggali ke dasar tanah, agar tidak tertangkap. Semakin lama, galian pun semakin dalam. Hingga mereka semua kelelahan. Terutama keluarga Mr Fox yang sudah beberapa hari tidak makan. Mr Fox pun mendapatkan ide, ia menyuruh istrinya menunggu. Ia dan anak-anaknya menggali ke arah lain. Awalnya anak-anaknya tidak ada yang mengetahui arah manakah yang dituju. Ternyata Mr Fox membuat terowongan ke arah peternakan ayam, bebek, dan apel. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan hewan-hewan bawah tanah lain yang tidak bisa keluar akibat ulah para peternak. Mr Fox pun mengajak mereka semua bergabung. Menurut Mr Fox, dari pada mereka bersusah payah mencari jalan keluar, lebih baik mereka tetap tinggal di bawah tanah. Toh, mereka semua punya akses ke peternakan untuk mendapatkan makanan.

Dongeng ini menurut saya cukup seru. Namun, entah mengapa belakangan saya sedikit sensitif dengan cerita atau dongeng yang mengajarkan kecerdikan tapi dengan cara (yang menurut saya) kurang tepat. Mr Fox cerdik memilih tinggal di bawah tanah, ketimbang bersusah payah ke luar sarang tapi malah ditembak peternak. Namun sayangnya, untuk bisa hidup di bawah tanah Mr Fox kembali mencuri hasil ternak. Karena secara tidak langsung, anak-anak diajarkan kalau cerdik, tidak masalah berbuat curang. Tapi secara bahasa, buku ini mudah dipahami anak-anak.

 

Judul : Mr Fox yang Fantastis

Penulis : Roald Dahl

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit : I, Jakarta September 2001

II, Januari 2010

III, Agustus 2010

Review Buku : Sabtu Bersama Bapak – Adhitya Mulya

“Menjadi panutan adalah tugas orangtua- untuk semua anaknya”

Bagi saya (dan mungkin sebagian orang) sosok bapak adalah sosok yang kaku. Ya, bapak saya memang bukan sosok yang romantis dan puitis. Tak perlu pada saya anaknya, pada ibu saya pun, bapak boleh dibilang agak kaku. Namun, itu bukan masalah. Bapak (dan kebanyakan bapak yang lain) pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Saya bersyukur menduplikasi kecintaan bapak terhadap buku. Hobi yang menurut ibu saya agak “menjengkelkan”. Bagaimana tidak, jika sedang membaca saya kerap lupa lingkungan, ha-ha. Maafkan anakmu bu >.<

Buku Sabtu Bersama Bapak sebenarnya sudah masuk dalam daftar belanja buku yang saya inginkan. Saking banyaknya buku yang saya inginkan, saya sampai bingung mana yang harus saya prioritaskan. Kebetulan, saat ke toko buku saya melihat buku yang ditulis Adhitya Mulya ini berada didekat kasir. Pilihan saya membeli buku ini tidak salah. Saya baru mulai membaca buku ini selepas magrib dan berhasil menuntaskannya pukul 01.18 WITA.

Buku ini menceritakan tentang pemuda yang belajar mencari cinta. Pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tak hanya itu, di sini juga diceritakan bagaimana sosok ibu yang membesarkan kedua anaknya dengan penuh kasih, tanpa didampingi suaminya. Meski tanpa suami, si istri dan anak-anak tidak kehilangan sosok dan kasih sayang sang bapak. Si bapak meninggalkan banyak pesan untuk anak-anaknya hingga dewasa nanti.

Dalam buku ini ada tiga tokoh yang diceritakan, menurut sudut pandang mereka. Kita akan meloncat dari satu cerita ke cerita berikutnya yang belum tentu saling berhubungan. Namun, tidak mengurangi sedikitpun pesan yang disuguhkan dalam cerita. Ketiga tokoh tersebut adah si Ibu, kakak pertama -Satya-, dan adiknya -Cakra-. Mata saya kerap berair saat membaca buku ini. Bukan karena saya membacanya saat malam dan dengan posisi tiduran, tapi memang ceritanya cukup mengharukan. Saya pun ikut dibuat rindu pada sosok Bapak. Meski banyak cerita mengharukan, banyak lelucon yang diselipkan. Emosi saya pun ikut naik turun. Sebentar sedih, sebentar tertawa ngakak. Mungkin itu yang membuat ibu saya sering jengkel melihat anaknya membaca buku. Anaknya terlihat agak kurang waras. >.<

Membacanya, membantu saya merencanakan mau seperti apakah saya dan (calon) suami saya nanti. Pesan Bapak dalam buku ini, selalu buat rencana dengan matang. Bukan hanya bertanggung jawab pada kehidupan istri dan anak-anaknya, tapi bapak juga menekankan untuk bertanggung jawab pada kebahagian keluarganya. Oh iya, kenapa judulnya Sabtu Bersama Bapak? Boleh jadi, karena di dalam cerita istri dan anak-anaknya selalu memiliki agenda rutin setiap Sabtu, menonton video Bapak saat masih hidup. Setiap Sabtu, video yang ditampilkan selalu berbeda. Bahkan, tak jarang video khusus ditampilkan saat anaknya ulang tahun dan akan menikah.

Saya rasa, para lelaki wajib membaca buku ini (semaunya). Ya, karena memang diperuntukkan bagi para laki-laki yang akan dan sudah menikah. Tapi bukan berarti saya dan perempuan lain tak bisa menikmati buku ini.

Saya sendiri banyak mengaris bawahi kalimat-kalimat di buku ini, di antaranya “Menjadi panutan adalah tugas orangtua- untuk semua anaknya” dan “Waktu dulu kita jadi anak, kita gak nyusahin orangtua. Nanti kita sudah tua, kita gak nyusahin anak”

Judul : Sabtu Bersama Bapak

Penulis : Adhitya Mulya

Penerbit : GagasMedia

Cetakan : I, 2014

XIII, 2015

Review Buku : Tarik dan Temukan – Watiek Ideo 

 

 Selain menciptakan moment spesial bersama anak, mendongeng juga memberikan banyak manfaat. Anak, bisa belajar sambil bermain. Jika perasaan bahagia, anak akan lebih mudah menyerap informasi yang disampaikan. Lanjutkan membaca “Review Buku : Tarik dan Temukan – Watiek Ideo “

Review Buku : Cerita Tanpa Kata-Kata – Watiek Ideo  

  
Yipiiiii, buku cerita karya Watiek Ideo udah diterima dengan perasaan bahagia. Selain buku dengan beberapa seri, masing-masing paket buku ini berhadiah kaos kece. Sementara, baju-baju itu dipakai kakak Nindy dan kakak Icah. “Bajunya tolong dijaga ya kak. Jadi, anak-anak mami nanti bisa pakai baju-baju ini 😆,” pesan saya.  Lanjutkan membaca “Review Buku : Cerita Tanpa Kata-Kata – Watiek Ideo  “

Review Buku : Tentang Anak – Joko Dwinanto 

“Bagi anak, sentuhan orangtua punya arti yang jauh lebih besar dibandingkan kata-kata” -tentanganak-

  
Entah kenapa, beberapa minggu ini mood ngereview buku kurang bagus. Padahal, udah beberapa buku dibaca. Tapi, mood buat ngeblog masih belum juga muncul. (Emang ada yang peduli? 😆) . Mungkin saya lelah, stress dan butuh liburan (alasan banget 😛).  Lanjutkan membaca “Review Buku : Tentang Anak – Joko Dwinanto “