Review Buku : Janji – Tere Liye

Kita semua adalah pengembara di dunia ini. Ada yang kaya, pun ada yang miskin. Ada yang terkenal, ternama, berkuasa, juga ada yang bukan siapa-siapa. Ada yang seolah bisa membeli apapun, melakukan apapun yang dia mau, hebat sekali. Ada yang bahkan bingung besok harus makan apa.

Itulah sepenggal cuplikan dibagian belakang cover buku. Saat melihat buku ini di rak toko buku, ada sedikit kesan horor. Kenapa? Karena ada gambar nisan. Aku menduga, ada sosok yang meninggal dalam ceritanya. Tapi kesan horornya tidak menakutkan, karena di dominasi oleh warna putih.

Review kali ini mungkin mengandung banyak spoiler. *sungkem*

Lanjutkan membaca “Review Buku : Janji – Tere Liye”

Zona G : Topi Berpikir

Jujur saja, saat melihat materi dengan judul Saatnya Memasang Topi Berpikir, yang aku ingat adalah acara kartun kesukaan anak-anak, Blue Clues. Meski Josh, pemerannya menggunakan kursi berpikir, bukan topi.

Di pekan ini, kami dari Artacraft juga mengadakan free class mengenai Seamless Pattern and Fabric Painting, melalui Whatsapp Grup. Alhamdulillah, peserta sangata antusias dan melebihi ekspetasi kami. Sembari menjalankan kulwap, kami melanjutkan diskusi materi di zona G ini.

Lanjutkan membaca “Zona G : Topi Berpikir”

Selamat Ulang Tahun Balikpapan

Selamat ulang tahun ke 125 Balikpapanku. Banyak doa yang dipanjatkan untukmu Balikpapan. Kota yang memberikan banyak cerita indah untuk warganya. Baik pendatang ataupun warga aslinya.

Mungkin sebagai warga Balikpapan aku belum banyak memberikan sumbangsih yang berarti. Tapi, aku bangga menjadi bagian dari Balikpapan. Lahir, tumbuh, belajar dan berkembang di kota Minyak.

Lanjutkan membaca “Selamat Ulang Tahun Balikpapan”

Bye-Bye IUD, Sampai Ketemu Lagi

Di tahun ini aku dan suami bersepakat untuk melepaskan IUD untuk merencanakan kehamilan. Inginnya sih, jarak kehamilan ke tiga tidak jauh berbeda dengan jarak kehamilan pertama dan kedua. Namun, kenyataannya hamil dalam kondisi masih menyusui itu tidak mudah. Aku tidak tega menolak Cinta saat harus menyusui Rangga. Padahal, tentu saja Rangga harus diutamakan karena dia yang sangat membutuhkan ASI.

Lanjutkan membaca “Bye-Bye IUD, Sampai Ketemu Lagi”

Hujan

“Allahumma shayyiban nafi’an.”

Ya Allah, turunkanlah air hujan yang bermanfaat. (HR Bukhar dari Aisyah RA).

Saat tetesan air dari langit turun perlahan ke bumi, ada banyak hal yang mendadak membawa kita pada banyak kenangan manis. Anak-anak tentu menyukai hujan. Mereka bebas berekspresi dan berlari ke sana kemari. Buat yang sedang galau, hujan kabarnya bisa menyembunyikan air matanya. He-he.

Lanjutkan membaca “Hujan”

Pengalaman BerKB : IUD

Melanjutkan cerita pengalaman berKB. Setelah kehamilan pertama aku dan suami memutuskan KB pil, di kehamilan kedua aku sudah berencana untuk menggunakan IUD. Suami tentu saja mengikuti keputusan istrinya. “Gak masalah itu benda di masukkan dalam situ,” tanya suami meyakinkan. “Nanti kita konseling dulu,” jawabku.

Jika sebelumnya aku hanya berbekal pengalama ibu dan mbak ika, kali ini aku mulai mencari tahu sebanyak-banyaknya. Banyak teman yang ku interogasi mengenai penggunaan IUD. Tak ada satupun yang memberikan cerita negatif tentang IUD ini. “Aku lho, gak pernah halangan. Paling flek dikit 3 harian. Jadi bisa gas setiap saat, ha-ha,” kata seorang teman.

Lanjutkan membaca “Pengalaman BerKB : IUD”

Pengalaman Ber-KB : Pil KB Menyusui

Keluarga berencana atau biasa disingkat KB adalah program skala nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk suatu negara. Saat SD, moto KB yang selalu aku dengar adalah dua anak cukup. Ibuku yang alumni kader posyandu pun sampai sekarang tidak lelah-lelahnya mengingatkan anak-anaknya, dua anak cukup. Padahal ibu sendiri anaknya tiga. Ha-ha. Yang lahir dari rahim ibu memang dua sih.

Lanjutkan membaca “Pengalaman Ber-KB : Pil KB Menyusui”

Membangun Kebiasaan Menabung

“Hidup tenang itu, kalau tanpa hutang. Fokus aja sama yang ada. Ibadah yang rajin,” kata Abi suatu hari. Laki-laki yang selama ini menjadi sosok bapak buatku dan mbak Ika. Abi sebenarnya adalah adik ibuku. Tadinya kami selalu memanggil paman. Tapi semenjak punya anak, kami ikut memanggilnya Abi. Orangnya kocak, ramah dan pandai bergaul. Tapi juga tegas dan gak basa-basi kalau menegur keponakannya. Sifat Embah Min yang penyayang sama anak-anak, menurun pada Abi. Abi juga banyak hadir dalam banyak perjalanan hidupku. Bahkan sampai sekarang cucu-cucunya sekarang. Di kampung kami, siapa sih yang tidak kenal Abi. Kalau gk kenal berarti belum seminggu tinggal di kampung kami. Sejak lahir hingga sekarang, Abi tidak pernah pergi dari kampung ini.

Lanjutkan membaca “Membangun Kebiasaan Menabung”

Pencernaan Anak Terganggu, Ini Tipsnya

Pencernaan anak-anak yang lancar, tentu saja memengaruhi tumbuh kembangnya. Tapi, seberapa sering kita para ibu, memerhatikan kesehatan pencetanaan anak-anak. Errr, atau aku aja yg kurang perhatian. He-he.

Saat Cinta dan Rangga estafet sakit, aku kurang memerhatikan apakah mereka sudah buang air besar atau belum. Terutama Rangga, karena selalu nempel kayak perangko. Bahkan, pencernaanku sendiri ikut amburadul karena harus curi-curi aktivitas saat Rangga tidur yang tak nyenyak.

Lanjutkan membaca “Pencernaan Anak Terganggu, Ini Tipsnya”

Konsisten

Kata yang aku yakin, ingin selalu ditepati semua orang. Sayangnya, menjadi konsisten tidak semudah membalik telapak tangan.

Blog ini misalnya, dulu aku punya harapan untuk bisa konsisten mereview buku-buku yang aku baca. Awalnya berjalan baik, namun lambat laun mulai menurun. Mungkin, karena aku tidak menentukan strong whynya.

Lanjutkan membaca “Konsisten”