Buku Interaktif PAUD – Mengenal Jam dan Waktu

Pernah gak bertanya-tanya, kapan sih waktu yang tepat mengajarkan anak-anak jam dan waktu. 5 tahun? 6 tahun? 7 tahun? Aku sendiri, bisa mengerti jam saat usia 7 tahun. Namun, di usia 6 tahun aku sudah terbiasa menggunakan jam tangan. Tentu saja, saat itu aku menggunakan jam digital sebagai pengenal waktu. Dari awal yang suka, membuatku mudah untuk belajar memahami jam analog. 

Nah, mengenalkan jam pada Cinta dan Rangga ternyata semudah yang kubayangkan. Boleh jadi karena mereka hanya suka sesaat pada jam tangan. Tapi tidak menyurutkan semangatku untuk mengenalkan cara membaca jam. 

Lanjutkan membaca “Buku Interaktif PAUD – Mengenal Jam dan Waktu”

Perempuan Punya Sifat Maskulin, Emang Boleh?

Perempuan akan jadi maskulin saat tidak ada sosok laki-laki yang jadi andalan. Kalimat itu pernah mampir di beranda media sosialku. Menurut laman wikipedia, maskulin tidaklah sama dengan jenis kelamin. Baik laki-laki dan perempuan dapat memiliki sifat maskulin. Contohnya keberanian, kemandirian dan ketegasan. 

Lalu apakah salah saat perempuan memiliki sifat maskulin? Menurutku tidak. Karena seperti yang dijelaskan di atas, maskulin tidak sama dengan jenis kelamin. 

Lanjutkan membaca “Perempuan Punya Sifat Maskulin, Emang Boleh?”

Legging Mahal atau Legging Affordable

Pernah gak sih bertanya-tanya, kenapa orang-orang yang berolahraga kebanyakan menggunakan legging. Terutama yang berlari atau ngegym. Bertahun-tahun lalu, saat ikut yoga di studio, legging yang kugunakan bukan khusus olahraga. Legging yang kugunakan adalah legging untuk dalaman rok atau gamis. Bahannya ada yang kaos ada juga yang spandex.  

Waktu awal mulai berolahraga, aku menggunakan celana dan kaos rumah saja. Bergerak dulu baru alat menyusul, pikirku. Setelah mulai konsisten, aku pelan-pelan menambahkan penunjangnya. Seperti alat dan pakaian olahraga. 

Lanjutkan membaca “Legging Mahal atau Legging Affordable”

The Architecture of Love, Bayang-Bayang Masa Lalu

Siapa yang baca buku The Architecture of Love karena ada mas Nicholas Saputra? Akulah! Ha-ha. Gara-gara postingan @biasalahanakmuda, aku jadi tahu kalau ada film ini. Lihat cuplikannya, eh kok lucu! Terus lihat kalau film tersebut berdasarkan buku yang ditulis Ika Natassa. 

Ya udah, gass ke aplikasi Gramedia buat belanja bukunya dan ambil ke Gramedia di Plaza Balikpapan. Kenapa pilih beli buku, ya karena suka buku 😅😅. Selain itu menonton film di bioskop saat ini belum mungkin untuk dilakukan. 

Karena melihat si pemeran utama dalam film, maka setiap ceritanya yang ada di otakku adalah mas Nico, akrab yaaaa! Sayangnya aku malah gak ingat sama pemeran perempuannya. T-T 

Lanjutkan membaca “The Architecture of Love, Bayang-Bayang Masa Lalu”

Kolam Renang Balikpapan Baru

Berenang adalah salah satu aktivitas yang sangat bermanfaat. Olahraga yang satu ini cukup menyenangkan. Terutama untuk anak-anak. Mereka bisa bermain sambil berolahraga. 

Tidak hanya menambah tinggi badan. Berenang juga memberikan banyak manfaat, diantaranya membentuk postur tubuh tetap tegap, melatih koordinasi dan keseimbangan tubuh, meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, membuat tidur lebih nyenyak, meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan keterampilan kognitif, melatih surviving skills, dan masih banyak lagi. 

Lanjutkan membaca “Kolam Renang Balikpapan Baru”

Tentang Kita yang Tidak Mengerti Makna Sia-sia – Pradnya Paramitha, Selalu ada Makna dari Setiap Cerita

Judul : Tentang Kita yang Tak Mengerti Makna Sia-sia 

Penulis : Pradnya Paramitha

Cetakan Pertama : Juni 2021 

Cetakan Kedua : Juli 2021 

Halaman : 510 halaman 

Harga ebook : Rp 138.750 (Diskon menjadi Rp 94.350)

Tidak ada hal yang benar-benar sia-sia, meski perjuangan ini terasa sia-sia. 

Renjana biasa dipanggil Nana. Seorang gadis yang enerjik. Bekerja di Jakarta meninggalkan ibu dan kedua adiknya. Sepanjang hidupnya Nana selalu berjuang. Namun, ia selalu bersyukur karena dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang luar biasa hebat. Di antaranya Hera dan Luna. 

Lanjutkan membaca “Tentang Kita yang Tidak Mengerti Makna Sia-sia – Pradnya Paramitha, Selalu ada Makna dari Setiap Cerita”

Diet Kopi Susu – dr Dion Haryadi, Mindset Sehat Tanpa Sengsara

Diet Kopi Susu ditulis oleh dr Dion Haryadi. Berawal dari konten dr Dion yang sering membawa catokan rambut muncul di pencarian akun instagram. Jujur saja, aku tadinya tidak paham kenapa kok si dokter bawa-bawa catokan rambut. 

Ya Allah, ternyata maksudnya meluruskan! Ketawa sambil elus dada. Sebagai follower baru dr Dion, aku banyak terhibur. dr Dion mengedukasi dengan cara yang santai namun informasinya bisa tertinggal di otak. 

Lanjutkan membaca “Diet Kopi Susu – dr Dion Haryadi, Mindset Sehat Tanpa Sengsara”

Kala Pulang – Praba Shinta, Ketika Rumah Menjadi Muara Rindu

Setiap orang selalu menginginkan rumah sebagai tempat yang aman dan nyaman. Tempat dimana kita bisa merasakan kehangatan keluarga. Tempat yang akan selalu kita rindukan, besok, lusa dan seterusnya. Rumah adalah tempat kita bersandar, bersenda gurau, bahkan menangis bersama. 

Kala, seorang anak yang suka sekali berpetualang. Kala tinggal bersama ayah dan ibunya di sebuah daerah yang sangat indah. Rumahnya diapit oleh pantai dan bukit. Kala bebas bermain di sekitar rumahnya. Ayah Kala adalah seorang pilot. Mereka memiliki sebuah pesawat berwarna merah yang bisa terbang tinggi. Setiap ayahnya libur, Kala membantu ayahnya merawat pesawat merah sambil bermain. 

Lanjutkan membaca “Kala Pulang – Praba Shinta, Ketika Rumah Menjadi Muara Rindu”

Berkemah

Apakah Anda pernah berkemah?

Berkemah adalah sebuah kegiatan yang terlihat seru dan menyenangkan. Setidaknya itulah gambaran yang ada di otakku. Aku melihat pengalaman berkemah saat masih sangat kecil. Mungkin usiaku saat itu masih 5-6 tahun. Kedua kakakku adalah anggota pramuka yang sangat aktif. Keduanya memiliki selempang dengan pangkat pramuka yang sangat banyak. 

Dulu kami memiliki sebuah tenda yang lumayan besar. Tenda itu cukup berjasa karena dipakai bergantian kakak pertama dan kedua. Sayangnya di suatu malam perkemahan, tenda itu terbakar. Bapak tidak membelikan tenda baru untuk keduanya. Entah. Mungkin karena buka. Kebutuhan mendesak. Toh anak-anak pramuka, yang aku tahu, selalu punya cara untuk berkemah. Mereka sudah terlatih untuk mengandalkan alam dan ketersedian yang ada. 

Lanjutkan membaca “Berkemah”