Review Buku : Setiap Luka Akan Pulih – Halimah

Setiap Luka Akan Pulih. Yups, aku setuju banget sama judulnya. Namun yang perlu kita yakini juga adalah setiap orang tidak punya durasi yang sama dalam penyembuhannya. 

Aku pertama kali mengetahui Halimah @igdailyjour saat seorang penyanyi dangdut terseret kasus KDRT dengan suaminya. Wuih, ramai banget kan itu. Nah, Halimah membuat video mengenai orang yang sedang berada di dalam lingkungan toxic. Setelah dilukai baik secara fisik atau emosional, korban akan dihujani hadiah-hadiah dan kasih sayang yang berlimpah. Itu sebabnya korban sering kali susah atau tidak sadar sedang berada di lingkungan toxic.

Cover depan ebook Setiap Luka Akan Pulih. Ebook bisa dibeli di playbook dan di convert ke e-reader
Lanjutkan membaca “Review Buku : Setiap Luka Akan Pulih – Halimah”

Review Gadis Kretek – Ratih Kumala

Gadis kretek. Pasti langsung ke inget mbak Dian Sastro kan? Jujur saja aku membeli ebook Gadis Kretek karena melihat postingan mbak Dian tentang serial Gadis Kretek di instagramnya. Aku melihat komentar salah satu followersnya yang berkata “Ini based on novel itu ya”.

Maka aku langsung mengecek apakah ada playbook. Omooo, ternyata ada. Ya udah, langsung check out tanpa ba bi bu be bo!

Lanjutkan membaca “Review Gadis Kretek – Ratih Kumala”

Review Hello – Tere Liye

Ebook Hello – Tere Liye

Hello, it’s me

I was wondering if after all these years you’d like to meet

To go over everything

They say that time’s supposed to heal ya, but I ain’t done much healing

Hello, can you hear me?

I’m in California dreaming about who we used to be

When we were younger and free

I’ve forgotten how it felt before the world fell at our feet

There’s such a difference between us

And a million miles

Hehehe, jujur saja setiap membaca judul novel ini aku selalu terngiang sama lagunya mbak Adelle (duh, akrab). Dan karena lagu ini juga aku berasumsi kalau novel ini akan bercerita sedih. Kisah seseorang yang masih mencinta tapi terpisahkan.

Lanjutkan membaca “Review Hello – Tere Liye”

Review Nokia Essential True Wireless Earphone E3100

Nokia Essential True Wireless Earphone E3100

Siapa yang masih suka mendengarkan musik dengan earphone? Saat ini earphone tidak hanya digunakan untuk mendengarkan audio dari smartphone. Karena seringnya melakukan kegiatan online seperti meeting, maka earphone menjadi alat yang sangat dibutuhkan.

Sejak muncul earphone bluetooth, tentu saja aku memilih yang tanpa kabel. Tidak perlu repot ataupun kesal karena kabel yang terlilit 🥹. Sayangnya harga earphone yang merknya sama dengan smartphoneku akan menguras banyak tabungan. Banyak alasan yang membuatku mencoret untuk membeli earphone semerek. Aku pilih yang murah dan biasa-biasa sajalah.

Lanjutkan membaca “Review Nokia Essential True Wireless Earphone E3100”

Membaca dan Olahraga

Apa yang ingin Anda lakukan lebih sering setiap harinya?

Membaca buku dan berolahraga. Itu adalah hal yang ingin sekali bisa aku lakukan setiap hari. Jika dibuat grafiknya, porsi membaca untuk diri sendiri sangat-sangat jomplang.

Jika saat sekolah, aku bisa menghabiskan dua sampai tiga buku dalam sehari. Dengan ketebalan yang sedang. Saat mulai bekerja, porsi membaca mulai berkurang, menjadi satu buku untuk satu sampai dua minggu.

Nah, saat aku resign bekerja dan punya banyak waktu di rumah untuk mengurus diri sendiri dan rumah serta bapak, porsi membaca kembali membaik. Satu buku pasti habis dalam satu mingg. Bahkan aku bisa langsung membuat reviewnya.

Lanjutkan membaca “Membaca dan Olahraga”

Jujube Be Spendy Black Out

Di zaman yang serba digital saat ini, banyak orang tadinya selalu membawa dompet kemana-mana, memilih hanya membawa kartu saja. Yups, pembayaran digital sekarang hampir di semua tempat tersedia. Bahkan dengan menggunakan smartphone saja, kita bisa tarik tunai di atm tanpa menggunakan kartu atmnya. 

Bisa jadi kartu yang wajib dibawa hanya KTP dan SIM serta STNK saja. Aku sudah bertahun-tahun menggunakan dompet kartu. Karena uang kertas paling hanya beberapa lembar saja. Berjaga-jaga saat pembayaran di pasar tradisional atau membeli sesuatu yang harus menggunakan cash. Makanya aku selalu berharap kalau banyak pedagang atau pemiliki usaha mau menyediakan pembayaran secara digital. Karena sangat-sangat memudahkan untuk orang sepertiku.

Lanjutkan membaca “Jujube Be Spendy Black Out”

Ilustrasi Keluarga

“Harusnya gambar kayak gitu nggak lama ya!”
Ayo ngaku, siapa yang suka komplen seoerti itu saat memesan ilustrasi pada seorang desain grafis? Banyak! Ha-ha. Kalau saja aku dulu tidak bekerja dengan banyak desain grafis, bisa jadi akan kesulitan untuk menahan rasa sabar.

Kita sering lupa, kalau memesan jasa kreatif tidak bisa instan. Ada ide yang harus dipikirkan masak-masak. Belum lagi waktu pengerjaanya juga tidak sebentar.

Lanjutkan membaca “Ilustrasi Keluarga”

Binder Atau Buku Biasa?

Pilih binder atau buku jurnal? Kira-kira mana yang akan Anda pilih. Dalam menulis jurnal harian, aku memilih untuk menggunakan jurnal. Kenapa? Karena ketika penuh, aku bisa mengganti dengan kertas yang baru. Dan yang lama, bisa aku simpan dalam satu bundel. Bisa perbulan atau pertahun. Sehingga tasku tidak akan terlalu berat karena kertas. Tak hanya itu, setelah memiliki anak, jadwal menulis jurnal juga belum teratur. Terkadang ada satu dua hari yang terlewat.

Lanjutkan membaca “Binder Atau Buku Biasa?”

Kartu Provider

Sudah berapa lamakah kamu menggunakan nomer provider yang sama? Aku punya dua nomer, dengan provider yang berbeda. Yang satu sudah kugunakan sejak 11 tahun lalu. Dan nomer utama kugunakan sejak 10 tahun lalu. Lumayan lama ya. Tapi aku yakin orang-orang yang lahir di tahun yang sama denganku atau mungkin lebih lama, juga melakukan hal yang sama. Nomer cadangan malah yang lebih lama ya. Ha-ha. Karena nomer itu diberikan oleh relasiku. Nomernya cantik, unik dan terbatas. Hanya 10 digit saja. Providernya sih bagus-bagus saja. Namun, aku sering mendapatkan kendala saat harus berhubungan dengan costumer servicenya, kadang sinyal juga sih *eh*.

Lanjutkan membaca “Kartu Provider”

Hansdonuts, Donat Terbaik Se-Balikpapan

Kalau ngomongin cemilan, donat bisa jadi favorit hampir semua orang. Zaman aku kecil, donat seperti J-Co atau pun Dunkin Donuts sangat langka. Aku bisa menikmati Dunkin Donuts hanya saat bapak atau teman-temannya bertugas ke Jakarta. Donat tersebut dijadikan salahsatu oleh-oleh yang dibagikan. Meski hanya 1 atau dua yang diberi, wah rasanya bahagia sekali.

Berbeda dengan donat kampung atau donat kentang. Meski mudah ditemui, rasanya juga berbeda-beda. Namanya juga beda tangan yang buat ya. Kayaknya, zaman aku kecil donat gula udah cukup aman deh. Mau enak atau enak banget, ya toping gula yang jadi pilihan pertama. Kenapa? Karena tidak semua penjual mau menggunakan meses merk Ceres. 😅😂

Lanjutkan membaca “Hansdonuts, Donat Terbaik Se-Balikpapan”